LSM Pemerhati Penerbangan Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW) meminta TNI tidak mendahului hasil penyelidikan terkait jatuhnya Pesawat Hercules beberapa hari yang lalu.
Penulis: Ade Irmansyah
Editor:

KBR, Jakarta - LSM Pemerhati Penerbangan Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW) meminta TNI tidak mendahului hasil penyelidikan terkait jatuhnya Pesawat Hercules beberapa hari yang lalu. Presiden IAAW, Soenaryo Yosopartomo mengatakan, dugaan-dugaan TNI hanya akan menyudutkan pihak-pihak tertentu yang belum tentu bersalah.
“Nanti kalau sudah sampai ada sebab-sebab begini begitu dan lain sebagainya nanti hal ini akan berakibat friksi antara beberapa instansi atau beberapa pejabat yang mereasa disudutkan dan ini tidak baik karena kita belum tahu persisnya. Tapi yang jelas penyelidikan yang dilakukan oleh tim dari TNI AU atau nanti akan dibantu oleh KNKT itu adalah hasil yang nanti dapat kita jadikan acuan agar kedepannya lebih baik,” ujarnya kepada wartawan dalam acara diskusi di kafe warung daun, Cikini Jakarta.
Sebelumnya, TNI AU sudah mengumumkan penyebab jatuhnya pesawat Hercules di Medan beberapa hari yang lalu. Berdasarkan penyelidikan awal, TNI Angkatan Udara menduga pesawat Hercules C-130 jatuh karena menabrak antena radio.
Juru bicara TNI AU Dwi Badarmanto mengatakan, bila tidak ada antena, pesawat masih bisa diterbangkan, meski satu mesin mati. Kata dia, keberadaan antena radio di sekitar bandar udara sudah menyalahi aturan.
Editor: Erric Permana