"Stok secara umum ini, stok CBP sekitar 1,2 juta ton dan stok komersial saat ini 268 ribu ton,"
Penulis: Hoirunnisa
Editor: Rony Sitanggang

KBR, Jakarta- Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan stok beras yang dimiliki hingga 18 Oktober 2024 sebanyak 1,4 juta ton. Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida menyebut stok beras itu terbagi antara stok cadangan beras pemerintah dan stok komersial.
Dia memastikan stok beras cukup dan tersebar sesuai kebutuhan di seluruh Indonesia.
"Sebaran stok ini ada di seluruh wilayah Indonesia dimana perum Bulog, 26 kantor wilayah dan sekitar 130 kantor cabang yang memiliki masing-masing gudang. Stok secara umum ini, stok CBP sekitar 1,2 juta ton dan stok komersial saat ini 268 ribu ton. Sehingga stok yang dimiliki dan ada di gudang Perum Bulog ada 1,487.304 ton," jelas Rini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (21/10/2024).
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida melaporkan untuk realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga 20 Oktober 2024 mencapai 1,1 juta ton.
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras dilaksanakan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Perum Bulog. Dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, sementara penyaluran bantuan pangan beras diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu.
"Proporsi realisasi SPHP beras paling banyak adalah melalui pengecer 63,8 persen diikuti dengan distributor 31,2 persen," kata Rini.
Baca juga:
- CORE Indonesia: Presiden Jokowi Gagal Wujudkan Swasembada Beras
- SPI Ungkap Biang Kerok Merosotnya Produksi Beras di Indonesia
Dalam upaya menjaga stok melalui pengadaan Gabah/beras dalam negeri tercatat hingga 20 Oktober 2024 realisasi pengadaan sudah mencapai 1,4 juta juta ton dibantu dengan upaya importasi.