Agus mengatakan kendala terbesar saat ini hanya sebatas redaksional penyusunan simposium.
Penulis: Eli Kamilah
Editor:

KBR, Jakarta- Anggota Tim Perumus Agus Widjojo mengaku rekomendasi simposium masih akan dibahas pada rapat selanjutnya. Rapat ini seharusnya menjadi yang terakhir mengingat waktu yang diberikan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu. Namun, kata Agus seusai rapat tadi, tim perumus diberikan tambahan waktu.
Agus mengatakan kendala terbesar saat ini hanya sebatas redaksional penyusunan simposium.
"Ngga masih akan diperhalus lagi (rekomendasi simposium-red) kendalanya apa alot? ngga alot sebenarnya seh, karena ini banyak kepala. Itu kan kalimatnya masing-masing. Jadi kalau nulis buku ya satu penulis aja. Teknis aja seh, bukan sesuatu yang prinsipil, "kata Agus kepada KBR, Senin (2/5/2016)
Meski demikian, Agus tak menyebutkan kapan rekomendasi simposium akan selesai dan diumumkan. Tim perumus Simposium 1965 telah merampungkan poin-poin rekomendasi penuntasan kasus pelanggaran HAM berat 1965/1966. Agus menyebut ada tiga kemungkinan simpulan terkait peran negara dalam tragedi 1965/1966. Yakni negara terlibat, tak terlibat atau negara lalai, membiarkan terjadinya kekerasan massal terhadap jutaan korban.
Simposium nasional tragedi 1965 digelar dengan sokongan Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Kegiatan itu menghadirkan ratusan peserta mulai dari akademisi, lembaga pendamping korban dan pelaku yang mengetahui tragedi tersebut. Menurut Ketua Panitia Pengarah Simposium, Agus Widjojo, simposium digelar untuk menuntaskan tragedi berdarah itu melalui jalan nonyudisial yakni rekonsiliasi.
Editor: Sasmito Madrim