Nia Niscaya: Kemitraan untuk pemasaran yang kuat dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata di Tanah Air yang tengah mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19
Penulis: Paul M Nuh
Editor:

Bidang pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang terdampak paling besar akibat pandemi covid-19. Berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar dampak ini tidak berlarut-larut dan menghancurkan industri ini. Salah satu usaha yang dilakukan Bekraf adalah mendorong pelakuk usaha untuk memperkuat kemitraan dalam hal promosi untuk meningkatkan citra pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Deputi bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam acara Wonderful Indonesia Co-branding Forum (WICF) yang dilaksanakan secara daring, Senin (5/10/2020), mengatakan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 mengenai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS), kemitraan merupakan salah satu dari empat pilar pemasaran pariwisata Indonesia, selain pengembangan pasar, citra, dan promosi. Sehingga, perlu ada jalinan kemitraan yang kuat antara pemerintah dan pelaku wisata untuk mempromosikan potensi wisata di Tanah Air.
Melalui kemitraan yang kuat, lanjut Nia, pihaknya dan para pelaku usaha bisa mempromosikan brand “Wonderful Indonesia” yang merepresentasikan kekayaan budaya dan pariwisata bangsa Indonesia. Selain itu, Nia menambahkan kemitraan untuk pemasaran yang kuat dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata di Tanah Air yang tengah mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19.
“Sektor pariwisata dan ekraf kini juga ikut beradaptasi di masa pandemi COVID-19. Dengan demikian, kita perlu merapatkan barisan dalam berkreasi dan berkolaborasi untuk mempertahankan serta meningkatkan kesadaran, ketertarikan, dan perhatian terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” katanya.
Nia menuturkan program kemitraan Kemenparekraf/Baparekraf ini telah berjalan sejak 2017. Menurutnya, program ini memiliki peranan penting untuk meperkenalkan dan memasarkan potensi wisata Indonesia di dalam dan luar negeri.
Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham dalam pemaparannya menuturkan, keterlibatan para mitra, dalam hal ini pelaku usaha dan pemerintah, berperan penting untuk memperkuat dan membuka jejaring baru dengan para pelaku wisata untuk mencari kesempatan yang lebih luas dalam kolaborasi meningkatkan pengenalan merek “Wonderful Indonesia’’ dan usaha dari para pelaku tersebut ke khalayak domestik dan internasional.
“Program kemitraan ini juga dapat meningkatkan rasa nasionalisme dari para pelaku usaha itu sendiri melalui rasa bangga menyandingkan merek usahanya dengan brand ‘Wonderful Indonesia’,” ujar Martini.
“Melalui kemitraan pemasaran ini, kami membuka kesempatan seluas mungkin bagi kalangan industri untuk ikut berperan dan berkolaborasi memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Secara garis besar strategi ini menerapkan tiga faktor utama, yaitu efisiensi melalui berbagi sumber daya dengan mitra yang berkolaborasi; sinergi atau menciptakan kreasi program-program pemasaran, komunikasi pemasaran dan promosi yang kreatif dan memaksimalkan peran kedua belah pihak; dan kolaborasi ini juga memungkinkan dalam memperluas jangkauan eksposur dan dampak komunikasi yang dijalankan,” jelas Martini.
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak)