Kepolisian perketar penjagaan pasca serangan terhadap pembakaran rumah warga di Tolikara
Penulis: Yudi Rachman
Editor:
KBR, Jakarta- Kepolisian masih melakukan penjagaan terkait aksi pembakaran rumah warga dan tempat ibadah di Tolikara, Papua. Menurut Juru bicara Polda Papua Patrige Renwarine, pembakaran rumah ibadah dan rumah warga terjadi karena adanya salat ied di wilayah tersebut. Menurut Patrige pihak Gereja Injil di Indonesia (GIDI) sudah melarang umat muslim melakukan salat Ied karena di saat bersamaan sedang berlangsung acara internasional GIDI.
"Terbakarnya karena hari ini menurut mereka kelompok ini yang sementara sudah ada tiga orang. Kita sudah beritahu jangan tetapi tetap ada solat pagi ini. Massa spontanitas melakukan aksi. Jadi salat Ied yang baru berlangsung kurang lebih 15 menit jemaahnya langsung bubar mengamankan diri ke Koramil. Sementara untuk kebakaran sendiri itu dibakar dari rumah penduduk. Rumah penduduk ini bentuk loss seperti barak yang disekat-sekat jadi rumah kios," jelas Juru bicara Polda Papua Patrige Renwarine kepada KBR, Jumat (17/7).
Juru bicara Polda Papua Patrige Renwarine menambahkan, akibat kejadian itu tiga orang dari penyerang ditembak di kaki. Kepolisian juga sudah menambahkan pasukan Brimob sebanyak 1 kompi yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua Rudolf Roja. TNI Polri dan Pemerintah Daerah juga berusaha mendinginkan suasana dengan berkeliling ke kota Tolikara agar tidak terjadi kejadian susulan.
Editor: Rony Sitanggang