KBR68H, Jakarta - Meski menganut Muslim, aktor dan sutradara Rezahardian turut merayakan Natal. Ibu Reza adalah penganut Nasrani.
Penulis: Arin Swandari
Editor:

KBR68H, Jakarta - Meski menganut Muslim, aktor dan sutradara Rezahardian turut merayakan Natal. Ibu Reza adalah penganut Nasrani. "Kalau Natal kita bersama-sama merayakan, begitu juga jika lebaran, dari kecil kami sudah biasa hidup dalam perbedaan,"katanya kepada KBR68H dan PortalKBR.
Reza mengatakan, ibu adalah orang yang pertama kali mengajarkan dia tentang arti dari toleransi.
“Saya melihat beliau begitu toleran, beliau mengajarkan kepada saya banyak hal yang manfaatnya masih saya rasakan sampai sekarang. Waktu kecil kami tinggal di tempat yang mayoritas Muslim, kemudian kalau Lebaran ibu saya selalu mengajarkan kalau ada anak-anak seusia kamu yang mengolok-olok agama kamu, biarin saja. Dia bilang, Allah selalu mengasihi siapa pun,”ujarnya.
Reza mengatakan keberagaman dalam keluarganya telah menumbuhkan sikap-sikap toleran dan menerima perbedaan. Film Tanda Tanya dan 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta yang berecerita tentang perbedaan menjadi potret yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Keberagaman dalam keluarga kata Reza menjadi bertambah dengan sosok sang Oma yang menganut paham sosialis. "Ini menambah lagi keberagaman dalam keluarga saya, dan saya banyak belajar dari Oma saya,"lanjutnya.
Reza bercerita, karena paham yang dianut Sang Oma sulit pulang ke tanah air, dan harus mengahabiskan hidupnya di Utrecht. "Sekali Oma pulang waktu jaman Gus Dur,"kata Reza yang bisa menemui Omanya di sela-sela syuting Ainun dan Habibie.
Prinsip dan pelajaran hidup yang tumbuh dalam keluarga kata Reza banyak berpengaruh dalam karya-karyanya. Kelak, katanya, Reza akan membuat film-film bertema keberagaman. Bagaimana jika diprotes kelompok-kelompok garis keras? "Haha ya ada nanti strateginya,"tutup Reza yang juga mengakui protes-protes itu bisa memberi promosi gratis buat filmnya.
Editor: Doddy Rosadi