indeks
Puluhan Hektar Padi Roboh, Petani Panen Dini

Padi yang dipanen terlalu dini akan membuat bulir padi tak terisi penuh

Penulis: Muhamad Ridlo Susanto

Editor:

Google News
Puluhan Hektar Padi Roboh, Petani Panen Dini
Puluhan hektar tanaman padi di Cilacap terpaksa dipanen dini lantaran roboh diterjang angin kencang disertai hujan deras sehingga merendam bulir padi. Foto: Muhamad Ridlo

KBR, Cilacap – Puluhan hektar tanaman padi di sentra padi Kroya dan Adipala Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terpaksa dipanen lebih cepat lantaran roboh diterjang angin yang disertai hujan deras sepekan terakhir. Salah seorang petani, Sodikin khawatir bulir padi yang terendam air akan tumbuh akar, sehingga padi lagi bisa dikonsumsi.

"Kena angin, soalnya anginnya besar, hujannya juga besar. Ya terpaksa, soalnya ini sudah pada jadi (tumbuh akar) sih. Jadi terpaksa dipanen lebih awal. Jadi kasihan, ini sudah jadi (keluar akar) sih. Nanti kan, kalau yang jadi sudah banyak, ya saya yang rugi," ujarnya kepada KBR, Senin, 14 Maret 2016.


Sementara itu, penyuluh pertanian Cilacap, Sumarno menjelaskan bahwa padi yang dipanen terlalu dini akan membuat bulir padi tak terisi penuh. Beras yaang dihasilkan pun cenderung patah dan berkualitas jelek.

"Dipanen 90 hari, kan roboh. Kalau roboh kan kena air cepet busuk padinya. Biasanya (dipanen) 100 hari kalau nggak 110 hari. Ya cepat busuk kalau tidak cepat diambil (dipanen)," ungkapnya.

Di sisi lain, jika padi yang terendam tidak segera dipanen akan mengakibatkan gabah busuk, tumbuh akar. Beras yang dihasilkan pun berwarna hitam dan cenderung berbau. 

Editor: Damar Fery Ardiyan

panen dini
sentra padi kroya dan adipala

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...