KBR, Jakarta - Produsen rokok menolak mengikuti aturan pemerintah untuk menggunakan kemasan bergambar bahaya rokok.
Penulis: Yudi Rachman
Editor:

KBR, Jakarta - Produsen rokok menolak mengikuti aturan pemerintah untuk menggunakan kemasan bergambar bahaya rokok. Menurut produsen rokok Pakubumi, Rusdi, dirinya mengalami kerugian besar apabila mengikuti aturan tersebut. Dia bahkan meminta pemerintah menunda kembali aturan tersebut. Menurutnya, pengunaan gambar kemasan baru tersebut membuat biaya produksi rokok bertambah hingga 13%.
"Bagaimana pun kami akan melakukan perlawanan, kami tidak bisa menuruti keinginan pemerintah, kalau dituruti kami mati. Kerugian kami besar, kalau dituruti kami tambah rugi. Penambahan biayanya berapa? Hitungan kami kemarin sampai 13% peningkatan mulai dari pekerja itu sendiri tingkat kesulitannya juga ada, kemudian dari segi bisnisnya ada kerugian yang harus kami tanggung," ungkap pemilik merk rokok Pakubumi, POS, Mitra Anak dan Salam.
Rusdi menambahkan, kalangan pengusaha rokok kecil akan menentang aturan kemasan rokok bergambar tersebut. Bahkan, dirinya mengaku tidak takut terkait ancaman razia rokok yang akan dilakukan pemerintah.
Sebelumnya, Selasa (23/6) hari ini pemerintah mulai memberlakukan pengunaan gambar pada kemasan rokok. Pengunaan kemasan bergambar ini bertujuan untuk mengurangi jumlah perokok dan memberikan edukasi bahaya rokok pada para perokok pemula.
Editor: Luviana