Prabowo Subianto merupakan salah satu calon presiden Indonesia pada pemilu 2014.
Penulis: Rebecca Henschke
Editor:
Prabowo Subianto adalah salah satu tokoh Indonesia yang banyak dikritik.
Bekas menantu bekas Presiden Indonesia Suharto ini dituding terlibat dalam banyak kasus penculikan, pelanggaran hak asasi manusia dan percobaan kudeta.
Dan sekarang bekas jendral ini akan maju sebagai calon Presiden dalam Pemilu di Indonesia tahun depan.
Dalam satu dekade Prabowo telah berubah dari tokoh yang banyak dihujat, menjadi tokoh yang kerap dipuja.
Dan tampaknya dia tak suka diingatkan akan masa lalunya... seperti yang dilakukan Rebecca Henschke dalam pertemuan Prabowo dengan wartawan asing di Jakarta.
Q. Organisasi HAM di Indonesia menyatakan kalau Anda terpilih menjadi Presiden, ini adalah langkah mundur dalam konteks penyelesaian kasus pelanggaran HAM di masa lalu dan masa mendatang. Menurut mereka, bagaimana kita bisa berharap pada seseorang untuk menjunjung penegakan HAM jika orang itu juga diduga melanggar HAM? Bagaimana Anda menanggapi tudingan itu?
“Saya tahu pertanyaan itu pasti akan muncul (tertawa). Saya sudah sering menjawab pertanyaan ini. Jadi sebaiknya Anda melihat di YouTube.”
(suasana hening)
“Tapi saya akan menjawab pertanyaan itu. Kita sudah memilih sistem demokrasi. Biarlah masyarakat Indonesia yang memutuskan. Apakah Anda hendak mengatakan kalau 250 juta penduduk Indonesia semuanya bodoh?”
“Saya telah berkampanye di hadapan banyak orang Indonesia selama 15 tahun terakhir, kalau ini adalah Pemilu ketiga saya. Biarlah orang Indonesia yang meutuskan. Biarlah mereka mencermati masa lalu. Biarlah mereka menentukan siapa yang akan jadi pemimpin terpilih.”
“Tuduhan adalah bagian dari permainan politik. Ini adalah pencemaran karakter. Jadi setiap kali polling tentang saya naik, maka tuduhan-tuduhan seperti ini langsung muncul. Dan Anda tahu... mari kita berkomitmen terhadap demokrasi dan mari mengurus masalah-masalah Indonesia yang konkrit dan mendasar.”
Tahun 1998, pemerintahan Suharto yang berjalan selama 32 tahun ada di ujung tanduk... digoyang protes dan kerusuhan massa.
Saat itu, sejumlah anggota Komando Pasukan Khusus, yang dipimpin Prabowo, dituduh menculik sejumlah aktivis HAM dan memerintahkan pemerkosaan terhadap perempuan dari etnis Cina.
Atas tuduhan itu, dia dicopot dari jabatannya di militer dan disingkirkan petinggi Jakarta. Dia pun mengasingkan diri sendiri ke Yordania.
Dia juga dituduh terkait dalam pelanggaran HAM di Timor Timur. Akibatnya, dia masuk daftar hitam orang-orang yang tak boleh masuk Amerika Serikat.
Prabowo tak pernah dihukum atas kesalahan apa pun.
Dia mengklaim tak terlibat dengan pelanggaran HAM apa pun... dan musuh politik telah menyebarkan isu tentang dirinya.
“Hak Asasi Manusia adalah hal yang sangat penting. Saya punya komitmen tinggi untuk HAM. Ada sejumlah kelompok yang menjelekkan saya, mengecap saya dengan buruk. Saya menerima diri saya dengan baik. Saya bangga pada apa yang telah saya lakukan. Saya adalah pejuang Indonesia yang kuat. Saya akan mempertahankan kepentingan nasional Indonesia. Saya telah mengorbankan hidup saya demi kehormatan dan kemerdekaan bangsa ini.”
“Jadi... bagaimana ya... Saya yakin kalau warga Indonesia bisa memutuskan. Saya akan menghormati keputusan itu, selama itu bebas dan adil. “
Q. Dan soal kasus Munir, Pak?
“Ada apa dengan kasus Munir?”
(suasana hening)
“Apa yang hendak Anda katakan? Kalau saya terlibat dalam kasus Munir?”
Munir Said Thalib adalah aktivis HAM Indonesia yang sangat terkemuka.
Dia diracun pada tahun 2004 dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam.
Munir adalah salah satu pengkritik paling vokal terhadap Prabowo... yang berakibat pada dicopotnya Prabowo dari jabatannya di militer akibat kasus penculikan aktivis oleh anggota tim Kopassus.
Otak di belakang pembunuhan Munir belum dibawa ke meja hijau.
Presiden Susilo Bambang Yudhyono menyebut kasus ini sebagai “Ujian bagi Negara” atau “Test for the Nation”... Saya bertanya pada Prabowo, bagaimana dia mengatasi kasus ini jika dia terpilih.
“Ya... di sini ada pengadilan resmi. Ada pengadilan resmi. Juga ada institusi hukum. Kami akan meningkatkan kualitas institusi hukum. Di sini ada LSM. Biarlah proses berjalan.”