indeks
Petani Manggis Keluhkan Harga Jual yang “Terjun Bebas”

Menurut petani manggis asal Desa Bulusari Banyuwangi, Riyanto, panen manggis di desanya sejak tiga pekan lalu.

Penulis: HERMAWAN ARIFIANTO

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Petani Manggis Keluhkan Harga Jual yang “Terjun Bebas”
Ilustrasi: Antara

KBR, Banyuwangi - Petani buah manggis di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluhkan harga manggis yang “terjun bebas” hingga angka 4.500 per kilogramnya. Harga itu paling rendah selama lima tahun terakhir.

Menurut petani manggis asal Desa Bulusari Banyuwangi, Riyanto, panen manggis di desanya sejak tiga pekan lalu. Pada saat itu harga manggis masih di harga Rp16.000 per kilogramnya. Namun kemudian terus merosot hingga menyentuh harga Rp4.000 per kilogramnya.


Kata Riyanto, dia tidak mendapatkan keuntungan dari panen kali ini. Sebab, biaya produksi satu pohon mencapai Rp600 ribu untuk pupuk, perawatan, dan biaya petik. Sementara itu, Dari satu pohon bisa memanen dua kuintal manggis senilai total Rp640 ribu.


“Sekarang sudah 4.500, termasuk turun murah ini. Kalau sebelumnya itu biasanya sampai berapa? Kalau panen tidak lebat seperti ini, ya 10 persen, 46 persen itu diantara 15 ribu ke atas , malah kadang sampai 20 ribu. Kalau penyebab yang sekarang ini terlalu kebanyakan manggis, terlalu lebat, panen raya kan ini,” kata Riyanto kepada KBR, Kamis (2/4/2015).


Sementara, Ketua Kelompok Petani Manggis Desa Pesucen Banuwangi, Abdul Rohim mengatakan, penurunan harga itu dialami semua kualitas manggis. Untuk kualitas medium atau pasar supermarket harganya anjlok dari Rp11.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram. Sedangkan untuk kualitas ekspor turun dari Rp20 ribu menjadi Rp11 ribu per kilogram.


Turunya harga buah manggis ini diakibatkan karena panen raya manggis di Kabupaten Banyuwangi. Sehingga stok buah manggis sangat melimpah. Bahkan kata dia, panen raya saat ini tidak hanya buah manggis saja, akan tetapi komuditas lainya, seperti buah jeruk, buah naga dan rambutan juga mengalami hal yang sama.


Editor: Anto Sidharta 

Manggis
banyuwangi
petani buah

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...