indeks
Persaingan Ketat, Survei Indikator: Pilkada Jateng Paling Toleran Politik Uang

ketatnya atmosfer pertarungan Pilgub Jateng yang begitu mirip seperti pilpres, menjadi salah satu celah maraknya terjadi politik uang.

Penulis: Shafira Aurel

Editor: Muthia Kusuma

Google News
politik uang
Mural bertema politik uang di Depok, Jawa Barat, Jumat (28/07/2023), (FOTO: Antara/Yulius)

KBR, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan Jawa Tengah menjadi provinsi paling toleran terhadap politik uang.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, beralasan ketatnya atmosfer pertarungan Pilgub Jateng yang begitu mirip seperti pilpres, menjadi salah satu celah maraknya terjadi politik uang. Itu sebab menurut dia sangat sulit jika berharap menghilangkan praktik politik uang pada Pilkada 2024.

Baca juga:

"Di Jawa Tengah kita tidak bisa mengabaikan fakta, cukup besar masyarakat di Jawa Tengah yang toleran terhadap politik uang. Ditanya apakah punya dampak secara elektoral kita belum melakukan analisis secara khusus. Tetapi karena selisihnya tipis efek politik uang menjadi penting. Jadi ketika kompetisi makin ketat itu biasanya politik uang semakin meningkat," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers secara daring, Minggu (17/11/2024).

Baca juga:

Berdasarkan survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Gus Yasin) unggul tipis dengan perolehan 47,19 persen suara, sementara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) memperoleh 43,46 persen.

Survei ini dilakukan pada 7–13 November 2024 dengan metode multistage random sampling terhadap 1.900 responden di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sampel diambil secara proporsional dengan margin of error ± 2,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga:

#pilkada2024
politik uang
Survei Indikator
Pilkada Jawa Tengah 2024

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...