ketatnya atmosfer pertarungan Pilgub Jateng yang begitu mirip seperti pilpres, menjadi salah satu celah maraknya terjadi politik uang.
Penulis: Shafira Aurel
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan Jawa Tengah menjadi provinsi paling toleran terhadap politik uang.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, beralasan ketatnya atmosfer pertarungan Pilgub Jateng yang begitu mirip seperti pilpres, menjadi salah satu celah maraknya terjadi politik uang. Itu sebab menurut dia sangat sulit jika berharap menghilangkan praktik politik uang pada Pilkada 2024.
Baca juga:
- Bank Indonesia DIY Waspadai Peredaran Uang Palsu Jelang Pilkada
- Warga Pasang Spanduk Tolak Politik Uang di Pilkada Rembang
"Di Jawa Tengah kita tidak bisa mengabaikan fakta, cukup besar masyarakat di Jawa Tengah yang toleran terhadap politik uang. Ditanya apakah punya dampak secara elektoral kita belum melakukan analisis secara khusus. Tetapi karena selisihnya tipis efek politik uang menjadi penting. Jadi ketika kompetisi makin ketat itu biasanya politik uang semakin meningkat," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers secara daring, Minggu (17/11/2024).
Baca juga:
Berdasarkan survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Gus Yasin) unggul tipis dengan perolehan 47,19 persen suara, sementara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) memperoleh 43,46 persen.
Survei ini dilakukan pada 7–13 November 2024 dengan metode multistage random sampling terhadap 1.900 responden di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sampel diambil secara proporsional dengan margin of error ± 2,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: