"Kami ingin ke semua pasangan calon seperti konsep kolaborasi dan kesetaraan tadi, pentahelix"
Penulis: Heru Haetami
Editor:

KBR, Jakarta- Sejumlah organisasi profesi dan asosiasi kesehatan meminta ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menyusun kerangka kesehatan dengan konsep kolaborasi dan kesetaraan. Menurut Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi, siapapun capres yang terpilih harus melibatkan organisasi profesi dan asosiasi kesehatan dalam mengambil suatu kebijakan di bidang kesehatan.
"Kami ingin ke semua pasangan calon seperti konsep kolaborasi dan kesetaraan tadi, pentahelix (pemerintah, Masyarakat, Lembaga Usaha, Akademisi, dan Media) yang pernah dibangun pada saat pandemi, bahwa negara tentunya butuh peran daripada organisasi profesi dan asosiasi. Maka kami minta kepada semua pasangan calon eksistensi organisasi profesi diperkuat, eksistensi asosiasi kesehatan diperkuat dan semua dilibatkan di dalam setiap pengambilan kebijakan. Dan tentunya kita juga akan mendukung kebijakan itu karena kita memaknai sebuah partisipasi bermakna di dalam pembuatan sebuah regulasi," kata Adib saat konferensi pers di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa, (16/1/2024).
Adib Khumaidi yang juga Koordinator Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (Kompak) itu menyayangkan absennya paslon dalam dialog yang berjudul Dialog Nasional KOMPAK dengan Capres dan Cawapres RI yang digelarnya.
Baca juga:
- Pemkot Solo Akan Buat Aturan Perdagangan Daging Anjing
- Isu Pemakzulan Jokowi, Moeldoko: Agenda Tak Produktif
Dalam kegiatan ini, Kompak telah mengundang ketiga paslon namun hanya capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang hadir secara virtual. Dialog ini kata Adib, bertujuan untuk melihat sejauh mana komitmen capres-cawapres tentang pembangunan kesehatan Indonesia..
“Kehadiran dari para pasangan calon pada acara hari ini adalah sekali lagi mempertegas komitmen dari pasangan calon terkait dengan kesehatan,” katanya.
Editor: Rony Sitanggang