indeks
Legowo

Kata

Penulis: KBR

Editor:

Google News
Legowo
prabowo, legowo, joko widodo, din syamsudin

Kata “legowo” banyak disebut belakangan ini. Kata itu berasal dari bahasa Jawa yang bermakna ikhlas atau berbesar hati menerima keadaan apa pun,termasuk menerima kekalahan.

Dalam bahasa Indonesia, legowo bisa diartikan sebagai lapang dada dan bersikap ksatria, mau mengakui keunggulan lawan. Singkatnya, legowo adalah sikap menerima kekalahan dengan berjiwa besar.

Sikap ini bisa melekat pada seseorang jika sedari kecil sudah diajarkan untuk bisa menerima kekalahan dan kekecewaan. Harus dibangun kesadaran bahwa tak selamanya anak bisa mendapat apa yang diinginkan. Berusaha secara maksimal memang harus, tapi perlu diingatkan bahwa  hasilnya bisa bermacam-macam.

Anak harus siap menerima kekalahan. Berani main bola, harus berani menerima kalau gawangnya kebobolan dan timnya kalah. Kalau sikap ini tidak ada, yang muncul malah menyalahkan wasit atau teman sendiri. Bisa juga berujung tawuran dengan pemain lawan. Sikap legowo ini akan terbawa hingga dewasa nanti. Saat kita melanggar aturan, kita legowo berintrospeksi.

Legowo kini kerap disebut untuk menanggapi sikap capres dari Gerindra, Prabowo Subianto yang menolak hasil pemilu. Prabowo beralasan pemilihan umum ini berlangsung tidak demokratis, dan karenanya ia menarik diri dari tahapan Pilpres.

Padahal, jika dia mau legowo menerima kekalahan, dia akan dikenang sebagai seorang negarawan yang mempunyai kedewasaan politik dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.

Para tokoh lintas agama juga  meminta semua pihak menerima hasil pemilu presiden. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin ini perlu dilakukan untuk mencegah konflik yang terjadi antara kelompok.

Fauzi Bowo, yang menjadi saingan Joko Widodo dalam Pilkada Jakarta, justru lebih kesatria. Foke  sangat legowo menerima kekalahan dan langsung memberi ucapan selamat pada Jokowi setelah hasil penghitungan cepat keluar.

Seandainya di Indonesia sikap tersebut dilaksanakan secara benar, yakinlah kemajuan Indonesia semakin dekat. Kekisruhan di dalam kehidupan masyarakat Indonesia akibat amanah yang melenceng bisa dicegah.  Bahkan, secara umum dapat menjadi pendidikan kepemimpinan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Bahwa mengakui ketidakmampuan serta menyerahkan kekuasaan untuk orang lain yang mungkin lebih baik kinerjanya adalah sikap ksatria.

prabowo
legowo
joko widodo
din syamsudin

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...