indeks
Laode: Sudung dan Tomo Masih Saksi

Saat ini, Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejagung memeriksa Kepala Kejati DKI Jakarta, Sudung Situmorang dan Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Tomo Sitepu dalam dugaan suap dari PT Brantas Abipraya

Penulis: Randyka Wijaya

Editor:

Google News
Laode: Sudung dan Tomo Masih Saksi
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (tengah) menyaksikan Ketua KPU Husni Kamil Manik (kanan) memimpin rapat koordinasi bersama perwakilan BNN dan IDI di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/3). Foto ANTAR

KBR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan menunggu hasil pemeriksaan Kejaksaan Agung untuk menjerat tersangka dugaan suap Jaksa dari pejabat PT Brantas Abipraya (Persero). Saat ini, Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejagung tengah memeriksa Kepala Kejati DKI Jakarta, Sudung Situmorang dan Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Tomo Sitepu. Menurut Wakil Ketua KPK, Laode Syarif, penetapan tersangka hanya tergantung bukti yang tengah dikumpulkan penyidik KPK.

"Tidak perlu menunggu setelah itu, tergantung bukti evidence yang kita dapatkan. Tetapi bahwa kami bekerjasama dengan Kejaksaan Agung, iya." Kata Laode Syarif di Gedung KPK (05/04/2016).

Kata dia, Sudung dan Tomo saat ini yang masih berstatus saksi. "Ini kan baru diperiksa satu kali, masih perlu ada pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan," ungkapnya. Sudung dan Tomo telah diperiksa KPK pekan lalu.

KPK menangkap Direktur Keuangan PT. Brantas Abipraya Sudi Wantoko, Senior Manajer PT. BA Dandung Pamularno serta Marudut swasta di sebuah hotel di kawasan Cawang, Jakarta. KPK menyita uang sebesar 148.835 dolar Amerika. Uang itu diduga digunakan untuk menghentikan penyelidikan kasus korupsi di PT. BA yang sedang ditangani Kejati.

Editor: Damar Fery Ardiyan

 

kasus suap kejati
KPK
Wakil Ketua KPK Laode Syarif

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...