KBR, Jakarta - Sekelompok LSM Hak Asasi Manusia (HAM) yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Melawan Lupa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak takut dengan ancaman dua kubu calon presiden dan calon wakil presiden.
Penulis: Ninik Yuniati
Editor:

KBR, Jakarta - Sekelompok LSM Hak Asasi Manusia (HAM) yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Melawan Lupa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak takut dengan ancaman dua kubu calon presiden dan calon wakil presiden.
Anggota Koalisi ini, Poengky Indarti menjelaskan mereka harus tetap menghitung perolehan suara sebenarnya secara benar tanpa tekanan. Sebab, kata dia, pengawalan penghitungan suara beririsan dengan kualitas demokrasi yang sedang berlangsung.
“Kita mendesak KPU dan Bawaslu untuk menjaga demokrasi negara kita agar tidak terbeli. Jangan takut bedil, jangan takut diculik, tetap bersikap independen,” kata perwakilan koalisi Poengky Indarti (10/7).
Sebelumnya, Koalisi Rakyat Melawan Lupa mendatangi Mabes Polri untuk memberi dukungan terhadap pengawalan hasil suara pemilu presiden dari tingkat desa hingga tingkat pusat. Dukungan itu diberikan supaya tidak terjadi penggembosan atau penggelembungan suara dalam perjalanan penghitungannya.
Nantinya Koalisi Melawan Lupa akan bertemu Mendagri. Itu dilakukan untuk mengkoordinasikan soal keamanan dari pemerintah untuk tingkat desa dan kelurahan.
Editor: Pebriansyah Ariefana