Kematian massal akibat kekurangan oksigen pernah terjadi lima tahun yang lalu di perairan Gerajagan Banyuwangi.
Penulis: HERMAWAN ARIFIANTO
Editor:

KBR, Banyuwangi - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyelidiki kematian massal ikan di muara Pantai Boom. Sempel air laut dan empat jenis ikan yang mati diambil untuk diuji di laboraturium.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Banyuwangi, Chusnul Khotimah mengatakan, hasil uji laboratorium akan selesai dua pekan mendatang. Kata Khusnul, tanpa hasil uji laboratorium, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab ribuan ikan muara itu mati. Karena tidak ditemukan kelainan dalam fisik ikan, seperti warna ingsang, dan mata ikan tetap cerah.
Menurutnya, kematian ikan biasanya disebabkan dua hal yaitu limbah atau kekurangan oksigen. Karena kematian massal akibat kekurangan oksigen pernah terjadi lima tahun yang lalu di perairan Gerajagan Banyuwangi.
“Kalau TSS (Total Suspended Solid) bisa langsung kita ketahui kekeruhan, tetapi untuk BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) ketersediaan oksigen di dalam air sebagai sarana untuk hidupnya biota itu belum kita ketahui karena harus kita diamkan dulu di sebuah presser lima hari baru kita uji. Jadi dua minggu baru bisa dikeluarkan hasil uji laboratorium secara menyeluruh TSS, BOD, COD,”kata Chusnul Khotimah (18/4/2015).
Sebelumnya, Ribuan ikan laut di Pantai Boom Banyuwangi Jawa Timur, mati. Matinya ikan-ikan tersebut diduga tercemar limba pabrik pengolahan kertas yang berada di dekat Pantai Boom.
Sebab beberapa pekan sebelumnya, limbah pengolahan pabrik kertas sempat mencemari sungai yang bermuara di Pantai Boom. Matinya ribuan ikan ini terjadi sejak hari Senin (13/4/2015) lalu.
Editor: Anto Sidharta