indeks
Kelompok Usia yang Mendapat Skrining Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025

Pemerintah menganggarkan dana APBN Rp3,2 triliun untuk membiayai program ini.

Penulis: Heru Haetami

Editor: Sindu

Google News
Kelompok Usia yang Mendapat Skrining Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025
Ilustrasi: Petugas medis melakukan skrining kesehatan warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu, (10/11/2024). (Foto: ANTARA/Siswowidodo)

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan membedakan pelaksanaan program skrining (identifikasi dini kesehatan) gratis anak sekolah dengan kelompok usia lain. Program yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun ini rencananya dimulai Februari 2025.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pembagian lokasi layanan skrining itu untuk menghindari kepadatan di puskesmas.

"Nah, yang skrining ulang tahun ini yang dilakukan di luar anak-anak. Karena anak-anak setelah kita lihat kurang efektif kalau dilakukannya di puskesmas. Anak-anak ini lebih bagus skriningnya dilakukan di sekolah. Jadi, ini informasi baru juga. Skrining ulang tahun ini dilakukan untuk kelompok balita, kelompok dewasa, dan lansia. Supaya juga tidak terlalu penuh puskesmasnya," kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (9/1/2025).

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, skrining kesehatan akan dilakukan di 10 ribu puskesmas. Namun, dia bilang, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di klinik-klinik swasta. Menkes menargetkan 15-20 ribu klinik swasta siap melaksanakan skrining kesehatan gratis.

Nantinya, skrining kesehatan akan difokuskan pada hal-hal dasar, yakni pemeriksaan tekanan darah, gula darah, sama lemak darah atau kolesterol.

"Tidak se-sophisticated atau secanggih yang dibayangkan untuk elit golongan menengah. Ini bener-bener skrining untuk 280 juta rakyat Indonesia yang selama ini enggak pernah diskrining," kata Budi.

Kategori Usia

Mengutip situs Kemkes.go.id, skrining dikelompokkan dalam empat golongan usia.

1. Skrining Balita: fokus untuk mendeteksi penyakita bawaan lahir, semisal hipotiroid kongenital. Nantinya, jika teridentifikasi, dapat segera diobat guna mencegah kecacatan atau kematian.

2. Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): mencakup pemeriksaan diabetes, kesehatan gigi, dan obesitas. Tujuannya, mendeteksi problem kesehatan yang kerap muncul pada usia anak hingga remaja.

3. Skrining Dewasa: fokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker serviks dan payudara. Sebab, penyakit ini salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia, serta kanker prostat pada lelaki.

4. Skrining Lansia: mencakup pemeriksaan osteoporosis, alzheimer, dan kesehatan umum lain terkait penuaan.

Tujuan Skrining Kesehatan Gratis

Program ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan mengatakan program skrining kesehatan gratis dapat diakses seluruh warga pada hari ulang tahun mereka mulai 2025.

Skrining kesehatan gratis berbeda dengan identifikasi dini penyakit yang dilakukan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining digagas untuk mendeteksi berbagai penyakit sesuai golongan usia, untuk meningkatkan deteksi dini, dan meminimalkan risiko kecacatan serta kematian.

Skrining akan dilakukan di puskesmas, dan sekolah-sekolah sesuai relevansi kategori usia. Nantinya, warga yang berulang tahun, cukup mendatangi puskesmas membawa identitas. Petugas akan memverifikasi data berdasarkan data kependudukan untuk akses layanan ini. Pemerintah menganggarkan dana APBN Rp3,2 triliun untuk membiayai program ini.

Baca juga:

Skrining

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...