indeks
Kampanye Warga Pakistan Menentang Budaya VIP

Di Pakistan dan banyak negara di Asia, politisi mendapat perlakuan istimewa di jalanan, bandara dan layanan publik. Sementara warga biasa harus mengantri.

Penulis: Naeem Sahoutara

Editor:

Google News
Kampanye Warga Pakistan Menentang Budaya VIP
Pakistan, VIP, perlakuan khusus, NO VIP, Naeem Sahoutara

Di Pakistan dan banyak negara di Asia, politisi mendapat perlakuan istimewa di jalanan, bandara dan layanan publik. Sementara warga biasa harus mengantri.

Di Pakistan sedang berkembang kemarahan terhadap ‘budaya VIP’ politisi - yang dipilih untuk melayani rakyat, bukan dilayani.

Seorang pria separuh baya dan bertubuh kecil berdiri di persimpangan tersibuk di kawasan elit di di Karachi.

Banyak orang kaya, termasuk politisi ternama, tinggal di daerah ini.

Pria ini memakai jubah panjang hitam yang ditulisi ‘NO VIP’.

“Jika Anda mengambil hak saya dan saya mengambil hak Anda, kita bukan masyarakat beradab. Tapi kita adalah masyarakat yang tinggal di hutan 5000 ribu tahun lalu. Sama halnya dengan VIP. Rumah Anda adalah milik Anda tapi jalan umum adalah milik semua orang. Masyarakat tidak bisa memberikan jalan ini kepada siapa saja di bawah todongan senjata atau terhadap kendaraan besar yang mahal,” katanya.

Bersama pria itu ada 50 pengunjuk rasa lain yang datang kemari setiap pekan sejak akhir September.

Politisi, hakim dan anggota militer bepergian ke mana saja dengan pengawal negara dan dikawal menembus kemacetan lalu lintas oleh polisi.

Mereka bisa melaju dengan lancar sementara masyarakat harus berjuang menghadapi kemacetan hebat.

Penundaan jadwal penerbangan karena menunggu politisi VIP yang terlambat juga bukan hal baru di Pakistan.

Tapi baru-baru ini para penumpang melawan. Ini sesuatu yang jarang terjadi.

Ketika bekas Menteri Dalam Negeri Rehman Malik, yang pernah memimpin perang terhadap teror di negeri itu, membuat pesawat terlambat hingga dua jam, para penumpang marah.

Video ini menunjukkan para penumpang yang berteriak kepada Menteri Rehman Malik yang membuat pesawat menunggunya hingga dua jam.

Para penumpang akhirnya memaksa dia keluar dari pesawat.

Video ini dengan segera beredar luas di Pakistan..

Begitu pula video ini. Terlihat seorang perempuan melahirkan di atas bajaj yang terjebak macet karena pengawal Perdana Menteri.

Dokter Irfan Dawoodi, seorang ahli bedah senior di sebuah rumah sakit besar di negeri itu, mengatakan kasus ini sudah sering terjadi.

“Sering kali mereka tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan karena mereka terjebak kemacetan. Ini sering terjadi di Islamabad. Ini mengerikan. Birokrat, anggota militer, atau orang kaya yang punya pengawal bersenjata memandang rendah orang miskin. Orang-orang ini mengerikan dan menjijikan. Mereka seharusnya tidak boleh melakukan itu.”

Baru-baru ini, para penjaga yang mengawal putra bekas Perdana Menteri menembak mati dua pria muda di Lahore. Para penjaga itu berkilah mereka menduga kedua orang itu adalah penjahat.

Sharmeen Osmany seorang pengacara dan istri dari Hakim Mahkamah Agung.

Dia mengatakan istilah VIP sudah salah diartikan.

“VIP berarti Anda berpengaruh dan punya banyak uang. Inilah arti VIP saat ini. Tapi saya tidak setuju dengan pengertian ini. Jadi apa arti sebenarnya dari VIP? Menurut saya, seseorang yang taat hukum dan membayar pajak, berkontribusi pada negara, putra dan putri bangsa. Itulah VIP.”

Kontitusi Pakistan sudah menyatakan di negara itu tidak ada yang kedudukannya di atas hukum.

Pakistan
VIP
perlakuan khusus
NO VIP
Naeem Sahoutara

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...