indeks
Hari Ini, Hakim Putuskan Nasib Praperadilan Tom Lembong

Putusan akan dibacakan hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Tumpanuli Marbun.

Penulis: Shafira Aurel

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
Tom
Hakim tunggal Tumpanuli Marbun memimpin sidang praperadilan Tom Lembong di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (22/11/2024). ANTARA FOTO/Reno Esnir

KBR, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bakal mengumumkan putusan praperadilan bekas Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, hari ini. Tom Lembong sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka korupsi penyalahgunaan wewenang impor gula di Kementerian Perdagangan.

Putusan akan dibacakan hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Tumpanuli Marbun. Sidang putusan rencananya digelar pukul 14.00 WIB nanti.

Sebelumnya, Kuasa hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir, meminta kliennya dibebaskan. Dia menuding Kejaksaan Agung melakukan penipuan publik.

"Memerintahkan kepada termohon untuk menghentikan penyidikan terhadap pemohon dalam perkara a quo. Lima, menetapkan dan memerintahkan kepada termohon untuk membebaskan pemohon atas nama Thomas Trikasih Lembong dari tahanan seketika setelah putusan Ini diucapkan. Enam, menyatakan segala keputusan atau penetapan yang diterbitkan lebih lanjut oleh termohon yang berkaitan dengan penetapan tersangka atas diri pemohon adalah tidak sah dan tidak mengikat secara hukum," ujar Ari dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (25/11/2024).

Sementara itu Kejaksaan Agung mengeklaim punya bukti kuat untuk menjerat Tom Lembong.

Jaksa Kejagung Teguh A menegaskan penetapan tersangka sesuai prosedur yang berlaku.

"Diperoleh empat alat bukti berdasarkan pasal 184 KUHAP yakni yang didapatkan alat bukti keterangan saksi, ahli, surat dan petunjuk maupun elektronik," ucapnya dalam sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024).

Baca juga:

korupsi impor gula
Impor Gula
Tom Lembong
Kemendag
praperadilan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...