KBR68H - Tradisi yang tidak manusiawi terjadi di pegunungan bagian barat, Nepal. Tradisi ini disebut Chaupadi, sebuah tradisi Hindu di mana perempuan yang menstruasi atau datang bulan diisolasi karena dianggap najis
Penulis: Damar Fery Ardiyan
Editor:

KBR68H - Tradisi yang tidak manusiawi terjadi di pegunungan bagian barat, Nepal. Tradisi ini disebut Chaupadi, sebuah tradisi Hindu di mana perempuan yang menstruasi atau datang bulan diisolasi karena dianggap najis. Mereka dipaksa tidur di Goth, seperti gubuk berdinding lumpur berukuran 2x1 meter yang terletak jauh dari rumah mereka. Tidak hanya perempuan yang mentruasi, seorang ibu yang baru melahirkan pun harus diasingkan dari keluarga bersama bayi mereka hingga 10 hari, hingga mereka dianggap “bersih.”
"Chaupadi adalah bagian dari kehidupan," kata petugas kesehatan setempat, Dwarika Rawal. Perempuan di sana berlatih selama berabad-abad untuk menjalankan ritual ini. Mereka percaya nasib buruk akan datang jika tradisi itu dihentikan.
Penafsiran masyarakat terhadap Chaupadi terkadang berbeda, tergantung seberapa kuat mereka memegang teguh pratik tradisional Hindu ini. Paling umum, perempuan dilarang masuk atau mendekati rumah, karena dipercaya akan membawa kemalangan kepada keluarga. Mereka juga tidak diizinkan memasuki kuil dan menggunakan sumber air yang biasa digunakan masyarakat umum selama menstruasi.
Praktik tradisional ini tidak sedikit mengakibatkan perempuan yang tak kuat menahan dingin tewas dan mengalami gangguan pernapasan karena buruknya ventilasi Goth. Banyak pula ibu dan bayinya tewas karena digigit ular dan serangan hewan liar lainnya. Sementara perempuan usia sekolah tak bersekolah, karena mereka dilarang berinteraksi dengan laki-laki. Bahkan, tak jarang terjadi pemerkosaan saat mereka sendiri terisolasi di dalam Goth. Tahun lalu, Sarmila Bhul, gadis berumur 15 tahun ditemukan tewas saat menjalankan Chaupadi di Desa Ridikot, Kecamatan Achham bagian barat Nepal.
Pada 2005 lalu, Mahkamah Agung telah melarang Chaupadi. Sayangnya peraturan ini tidak mencapai distrik-distrik terpencil di pegunungan bagian barat Nepal. Sekitar 90 persen perempuan, seperti di Achham terus berlatih menjalankan ritual ini. (www.theglobeandmail.com)