indeks
Gramedia Enggan Edarkan Buku Teror Orde Baru

Langkah Gramedia menolak mendistribusikan buku berjudul Teror Orde Baru dianggap terlalu berlebihan.

Penulis: Sasmito

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Gramedia Enggan Edarkan Buku Teror Orde Baru
gramedia, buku, orde baru

KBR68H, Jakarta - Langkah Gramedia menolak mendistribusikan buku berjudul Teror Orde Baru dianggap terlalu berlebihan.

Menurut Direktur Komunitas Bambu JJ Rizal, penolakan itu juga membuktikan masih kuatnya pengaruh kekuatan rezim Soeharto. Sebelumnya, Gramedia menolak menerbitkan buku Komunitas Bambu itu karena khawatir dapat menimbulkan gangguan keamanan.

"Mereka yang mengambil keputusan di Toko Buku Gramedia pikirannya masih dikuasai kekuatan teror orde baru. Padahal, menurut saya era orde baru sudah berakhir. Buku ini membuktikan bahwa kekuataan teror bukan hanya ingin menguasai sumber daya ekonomi, tapi juga pikiran, teror yang diproduksi melalui kekerasan," ujarnya ketika dihubungi KBR68H.

Direktur Komunitas Bambu JJ Rizal menambahkan, penolakan Gramedia juga merugikan secara ekonomi. Sebab, penerbitan sudah menghabiskan Rp 10 juta untuk mengganti judul buku sesuai permintaan Gramedia. Namun, toko buku dengan jaringan terbesar di Indonesia ini bersikukuh takut mengedarkan buku soal kekerasan rezim orde baru itu.

gramedia
buku
orde baru

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...