indeks
Gajah Lisa Melahirkan Anak Ketiga di Taman Nasional Tesso Nilo

"Kondisi anak gajah dan induknya dalam keadaan sehat,"

Penulis: Rudhy

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Gajah Lisa Melahirkan Anak Ketiga di Taman Nasional Tesso Nilo
Gajah Lisa dan bayinya di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. (Foto: KBR/Rudhy)

KBR, Pekanbaru- Jumlah  gajah di Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kabupaten Pelalawan,  propinsi Riau   bertambah menjadi tujuh ekor. Seekor gajah jinak betina bernama Lisa, telah melahirkan anak ketiganya.

Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Sudarmanto mengatakan, gajah Lisa melahirkan bayi berjenis kelamin betina.  Bayi yang belum diberi nama tersebut, lahir Rabu (01/06) di resort Air Hitam, Desa Lubuk Kembang Bunga  dengan bobot seratus sembilan belas kilogram.

"Bahwa gajah Tesso Nilo yang bernama Lisa telah melahirkan. cjelas Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Sudarmanto  kepada Green Radio, Kamis (02/06).

Kata Sudarmanto,  Lisa merupakan salah satu induk gajah Flying Squad, atau gajah jinak yang bertugas sebagai pengusir gajah liar di sekitar kawasan TNTN.

Hingga saat ini, pihak Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Balai Besar konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA)  Riau, dan tim medis satwa dari LSM pendamping  masih melakukan pengawasan intensif terhadap Lisa dan bayinya.

Sebelumnya Lisa juga telah melahirkan dua bayi gajah di tempat yang sama. Yakni pada Februari 2007 yang diberi nama Nela, dan pada awal Februari 2011 melahirkan anak kedua yang diberi nama Tessa.


Sayangnya  gajah Nela ditemukan mati di dalam kawasan TNTN  pada usia 8 tahun.  Dan hingga kini,  tidak diketahui pasti penyebab dari kematian gajah anak pertama dari Lisa tersebut.

Editor: Rony Sitanggang

gajah lisa
taman nasional tesso nilo
Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo
Sudarmanto

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...