indeks
Erupsi Gunung Bromo, Bandara Malang Ditutup Hingga Besok

"Info awal (ketinggian abu) sampai sepuluh ribu ketinggiannya. Memang dianggap sudah membahayakan penerbangan. Mudah–mudahan besok lancar,”

Penulis: Zainul Arifin

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Erupsi Gunung Bromo, Bandara Malang Ditutup Hingga Besok
Ilustrasi: Erupsi gunung Bromo. (Sumber: Kominfo Jatim)

KBR, Malang– Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, ditutup untuk penerbangan sejak pukul 11.00 siang tadi hingga Selasa 12 Juli pukul 09.00 besok. Aktivitas abu vulkanik Gunung Bromo menjadi penyebab diambilnya putusan menutup penerbangan

 

Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Suhirno mengatakan, informasi yang diterimanya ketinggian abu vulkanik Bromo mencapai 10 ribu feat dan sudah membahayakan penerbangan.

“Ditutup mulai pukul 11.00 sampai besok pukul 09.00. Ya karena abu erupsi Gunung Bromo. Info awal (ketinggian abu) sampai sepuluh ribu ketinggiannya. Memang dianggap sudah membahayakan penerbangan. Mudah–mudahan besok lancar,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Suhirno Senin (11/7).

 

Hari ini ada sepuluh jadwal penerbangan di bandara. Sebelum ditutup, tadi pagi sudah ada tiga pesawat yang berangkat berhasil berangkat. Sedangkan lainnya yakni satu pesawat gagal terbang dan enam jadwal flight dicancel. Puncak arus balik melalui bandara ini terjadi pada Minggu 10 Juli kemarin yang masih terdapat 11 jadwal penerbangan.

 

Selama arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri 2016, angka penumpang di bandara ini rata–rata 1.100 penumpang hingga 1.600 penumpang per hari. Bandara Abdulrachman Saleh Malang melayani rute Malang – Jakarta dan sekali rute Malang – Bali.

Editor: Rony Sitanggang

gunung bromo
erupsi gunung bromo
Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh Malang
Suhirno

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...