indeks
Dirjen Pajak Akui Banyak Perusahaan Tambang yang Melanggar Perpajakan

KBR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak mengakui banyak perusahaan tambang yang mengemplang pembayaran pajak. Menurut Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany, dari catatan lembaganya banyak perusahaan tambang yang melakukan pelanggaran pembayaran pajak.

Penulis: Yudi Rachman

Editor:

Google News
Dirjen Pajak Akui Banyak Perusahaan Tambang yang Melanggar Perpajakan
tambang, pajak, korupsi

KBR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak mengakui banyak perusahaan tambang yang mengemplang pembayaran pajak. Menurut Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany, dari catatan lembaganya banyak perusahaan tambang yang melakukan pelanggaran pembayaran pajak.

Kata dia, kesalahan perusahaan tambang soal pajak bermacam-macam, mulai dari pelanggaran administratif hingga pidana perpajakan. Fuad menambahkan, tidak bisa membeberkan perusahaan-perusahaan pertambangan yang melakukan pelanggaran perpajakan.

"Bermasalah itu banyak, tetapi bermasalah itukan kategorinya bermacam-macam. Ada kategorinya memang dia melakukan penghindaran pajak dan nanti kita bisa kejar dan kita bisa pidanakan dan kemungkinan kita masukkan ke penyidikan. Tetapi ada juga yang tidak masuk penyidikan kita anggap ini administratif kita bawa ke pengadilan pajak saja diselesaikan di pengadilan pajak," ungkap Fuad Rahmany di Gedung KPK, Rabu (27/8)

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pertemuan dengan seluruh pengusaha tambang nasional dan multinasional untuk membicarakan soal pajak di sektor minerba. Selain itu, KPK juga mengundang Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Suardi Alius, Dirjen Pajak, Bea Cukai, Kemenkeu untuk membicarakan bocornya pajak di sektor minerba dengan nilai triliunan rupiah.

Editor: Pebriansyah Ariefana

tambang
pajak
korupsi

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...