KBR68H, Jakarta-Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memastikan bahwa unjuk rasa yang dilakukan buruh di berbagai daerah, bukan mogok massal secara nasional.
Penulis: Elly Kamilah
Editor:

KBR68H, Jakarta-Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memastikan bahwa unjuk rasa yang dilakukan buruh di berbagai daerah, bukan mogok massal secara nasional. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan unjuk rasa yang dilakukan hari ini hingga lusa merupakan aksi pemanasan jelang mogok massal 31 Oktober mendatang. Aksi ini menuntut tiga hal, salah satunya kenaikan upah minimun sebesar 50 persen.
"Mogok nasional akan dilakukan pada 31 Oktober dan 1 November, meliputi 20 provinsi fix dan 150 Kab/kota leih dari 40 kawasan industri. Mulai hari ini sampai 30 Okober dilakukan pemanasan aksi, jadi belum mogok nasional, tetapi jelang mogok nasional,"kata Said di Hotel Mega Jakarta, Senin (28/10).
Siang tadi ratusan buruh dari berbagai elemen, berkumpul di kawasan industri Pulogadung Jakarta Timur. Beberapa elemen buruh itu diantaranya Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan seperti kenaikan upah minimum tahun 2014 menjadi Rp3,7 juta per bulan, pencabutan Instruksi Presiden No. 9 tahun 2013, dan penghapusan sistem alihdaya. Tak hanya Pulogadung, Kawasan Berikat Nusantara Cakung kawasan pelabuhan tanjung Priok juga menjadi titik kumpul aksi unjuk rasa buruh. (Baca: Pengusaha Imbau Unjuk Rasa Buruh Besok tak Ganggu Operasional Perusahaan)
Editor: Nanda Hidayat