Penghuni asrama yang tadinya diungsikan, kini sudah kembali ke bangunan.
Penulis: Yudi Rachman
Editor:

KBR, Jakarta - Semburan gas bercampur lumpur yang terjadi di Balikpapan Kalimantan Timur akhirnya berhasil ditutup.
Upaya penutupan dilakukan sejak kemarin oleh tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan Suseno mengatakan semburan gas berhasil ditutup sejak kemarin sore.
Hingga kini, pemantauan terus dilakukan oleh tim yang juga melibatkan pihak Pertamina dan Total.
Suseno menambahkan penghuni asrama, mahasiswa dan panti jompo yang sempat dievakuasi sudah kembali ke komplek tersebut,
"Kebetulan itu kan komplek gereja beserta yayasan dan perguruan tinggi. Ada asrama mahasiswa dan panti jompo milik yayasan. (Penghuni) sudah kembali ke bangunan itu. Kalau ada pipa gas, pihak yang punya pasti menangani. Karena kami kemarin juga melibatkan pihak Pertamina dan Total yang kemungkinan punya pipa gas di situ," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan Suseno kepada KBR, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Suseno menambahkan, penelitian terkait semburan gas dan lumpur masih terus dilakukan dengan melibatkan Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Timur.
Dari hasil penelitian sementara, kandungan gas dan lumpur tidak berbahaya dan tidak mencemari lingkungan.
(Baca: BNPB: Semburan Gas di Balikpapan Tidak Berbahaya )
Sebelumnya, sebuah ledakan dan semburan lumpur terjadi di Komplek Bethany Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan.
Kejadian itu bermula ketika empat pekerja menggali sumur bor di komplek tersebut pada kemarin siang. Saat melakukan pengeboran di kedalaman 64 meter, gas menyembur tiba-tiba bersama lumpur. Ketinggian semburan mencapai 35 meter.
Editor: Agus Luqman