indeks
Bos QPR Tidak Takut Degradasi dari Liga Premir

KBR68H

Penulis: Doddy Rosadi

Editor:

Google News
Bos QPR Tidak Takut Degradasi dari Liga Premir
QPR, Tony Fernandes

KBR68H – Pemilik Queens Park Rangers Tony Fernandes tidak khawatir dengan kondisi keuangan klubnya apabila harus degradasi dari liga Premir ke Divisi Satu. Bulan ini, manajemen QPR mengumumkan terjadinya lonjakan utang dari 56 juta poundsterling menjadi 89 juta poundsterling, meski berhasil promosi dari Divisi Satu ke liga Premir.

Selain jumlah utang yang naik, pengeluaran klub untuk membayar gaji pemain juga meningkat. Hingga 31 Mei 2012, jumlah uang yang dialokasikan untuk membayar gaji pemain naik dari 27,6 juta poundsterling menjadi 58,5 juta poundsterling.

QPR melakukan pembelian pemain secara besar-besaran pada awal musim ini. Setelah memecat Mark Hughes dan merekrut Harry Redknapp, Fernandes kembali mengucurkan dana besar untuk belanja pemain pada bursa transfer Januari lalu.
Saat ini, QPR masih terpaku di posisi juru kunci liga Premir Inggris dengan nilai 23. Dari 9 pertandingan yang tersisa, secara matematis QPR masih punya peluang untuk terhindar dari degradasi. Namun, peluang itu berat karena lawan yang akan dihadapi QPR juga tidak mudah.

Banyak kalangan yang khawatir dengan kondisi keuangan QPR apabila harus bermain di divisi satu. Namun, Fernandes justru sama sekali tidak khawatir.

“Tidak ada yang harus ditakutkan sama sekali. Apabila kami degradasi, yang harus kami lakukan adalah segera promosi lagi. Pengeluaran klub untuk membayar gaji sebenarnya lebih kecil dari yang sudah dipublikasikan. Pemberitaan tentang itu sudah keluar dari proporsi sebenarnya. QPR tidak terlalu jauh dari aturan Financial Fair Play,”kata Fernandes. (Soccernet)

QPR
Tony Fernandes

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...