indeks
BNPB: Pasca Gempa Mentawai, Sempat Ada Tsunami Kecil

Gempa dangkal berkekuatan 7,8 Skala Richter pada Rabu malam tadi menimbulkan tsunami kecil setinggi 10 centimeter yang tidak berbahaya.

Penulis: Agus Lukman

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
BNPB: Pasca Gempa Mentawai, Sempat Ada Tsunami Kecil
Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Tony Flamboyan/KBR)

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB memastikan tidak ada kerusakan dan korban akibat gempa yang melanda kawasan sebelah barat Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.


Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa dangkal berkekuatan 7,8 Skala Richter pada Rabu malam tadi juga hanya menimbulkan tsunami kecil setinggi 10 centimeter yang tidak berbahaya.


"Kondisinya aman, warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Kalau melihat early warning kemarin, 8,3 Skala Richter yang kemudian dikoreksi menjadi 7,8 Skala Richter di 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai, tidak terjadi tsunami besar. memang kecil tsunami, di Pulau Kokos terdeteksi 10 centimeter dan di Kota Padang lima centimeter," kata Sutopo Purwo Nugroho kepada KBR, Kamis (3/3/2016).


Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan banyak peralatan deteksi tsunami yang mengapung di laut atau buoy yang tidak berfungsi. Dari 25 buoy milik BPPT yang terpasang, hanya tiga yang berfungsi.


Warga di kawasan Kepulauan Mentawai maupun bagian barat Sumatera Barat sempat panik setelah terjadi gempa pada Rabu malam tadi.


Gempa sempat dikabarkan berkekuatan di atas 8 Skala Richter, sebelum kemudian dikoreksi lebih rendah menjadi 7,8 SR. Otoritas pemantau gempa BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun kemudian dicabut. 

 

Editor: Citra Dyah Prastuti 
Mentawai
Sumatera Barat
gempa
tsunami
peringatan dini
BNPB
BMKG

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...