Serikat Petani Indonesia (SPI) memprotes pengunduran diri Gita Wirjawan dari jabatan Menteri Perdagangan. Mereka beralasan Menteri Gita punya tanggung jawab di kasus impor beras Vietnam yang bermasalah.
Penulis: Aisyah Khairunnisa, Ade Irmansyah dan Indra Nasution
Editor:

KBR68H, Jakarta - Serikat Petani Indonesia (SPI) memprotes pengunduran diri Gita Wirjawan dari jabatan Menteri Perdagangan. Mereka beralasan Menteri Gita punya tanggung jawab di kasus impor beras Vietnam yang bermasalah.
Ketua SPI Henry Saragih mengatakan, Gita harus menjelaskan secara tuntas tentang masuknya beras Vietnam ke Indonesia. Jika tidak, Gita dinilai tidak bertanggungjawab sebagai menteri.
"Sebaiknya dia harus perjelas dulu ke publik apa dibalik beras ini, jangan dianggap beras impor Vietnam ini sangat sederhana, ini kan sudah melanggar Undang-undang Pangan, Nomor 18 Tahun 2012," kata Henry kepada KBR68H.
Hari ini Gita Wirjawan resmi mundur dari kursi Menteri Perdagangan. Gita mundur dengan alasan ingin fokus berpolitik. Gita Wirjawan merupakan salah satu kandidat yang ikut dalam konvensi calon presiden di Partai Demokrat. Sebelum mengundurkan diri ini, Kemendag mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) 17 ribu ton beras asal Vietnam sejak tahun lalu. Surat ini dicurigai bermasalah sebab beras impor seharusnya tidak masuk ke pasar umum.
Berbeda dengan SPI, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia terlihat cuek dengan mundurnya Gita Wirjawan.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi memaklumi, Gita harus mundur karena kepentingan politik. Namun ia berharapan dengan mundurnya Gita, kebijakan perdagangan ke depannya bisa lebih memihak kepada pedagang kecil, khususnya kebijakan menengenai impor sapi dan beras.
"Dia mundur sebagai menteri juga saya tidak merasa bersyukur atau bergembira, karena kebijakan Pak Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan, loss impor baik daging dan sapi itu yang menikmati bukan kami sebagai pedagang kecil, yang menikmati itu adalah para importir," kata Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, Asnawi kepada KBR68H, Jumat (31/1).
Menurut Asnawi, saat Gita menjabat menjadi Menteri Perdagangan, ada 20 persen lebih pengusaha daging yang bangkrut. Hal itu karena kebijakan impor sapi tanpa batas yang diterapkan Gita. Asnawi menganggap, Gita sangat mudah memberi kelonggaran kepada importir untuk mendatangkan daging sapi tanpa batas.
Tanggapan DPR
Sementara, dari kalangan DPR, Politisi PDI Perjuangan sekaligus Wakil Ketua Komisi Perdagangan DPR Aria Bima menyambut baik langkah Gita. Ia pun meminta menteri dan pejabat yang mengikuti konvensi Partai Demokrat mengundurkan diri.
Dia beralasan menteri yang mencalonkan diri sebagai calon presiden 2014 akan terganggu kerjanya jika waktunya juga digunakan untuk mengurusi politik. Mereka harus mengikuti Gita Wirjawan yang mengundurkan diri sebagai Menteri Perdagangan.
"Bahkan beberapa kali pertemuan dengan teman-teman DPR dia sudah merasa risih juga untuk tidak mundur karena dia ikut konvensi. Ini merupakan satu hal yang positif untuk Kemendag yang sekarang ini banyak hal untuk mengantisipasi kebutuhan pokok nasional yang itu tidak bisa hanya sekedar menjadi tugas tambahan di luar penyapresan dia. Seperti halnya menteri BUMN yang kinerjanya amburadul karena menterinya hanya melakukan tugas-tugas yang hanya berkaitan dengan penyapresannya. Merpati kalang kabut, masalah PGN dan yang lain-lainnya," ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.
Editor: Anto Sidharta