indeks
BBM Naik, Bunga KPR Jangan Ikut Naik

KBR68H, Jakarta- Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia meminta pemerintah meningkatkan subsidi bunga pasca kenaikan harga BBM bersubsidi nantinya.

Penulis: Guruh Dwi Riyanto

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
BBM Naik, Bunga KPR Jangan Ikut Naik
bbm naik, bunga kpr, jangan naik, subsidi

KBR68H, Jakarta- Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia meminta pemerintah meningkatkan subsidi bunga pasca kenaikan harga BBM bersubsidi nantinya. Permintaan ini menyusul rencana sejumlah bank menaikan bunga kredit setelah harga BBM bersubsidi naik. Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo mengatakan, peningkatan subsidi bunga dilakukan untuk mencegah perlambatan laju pembangunan dan konsumsi perumahan. Langkah ini dinilai tepat agar konsumen juga tidak terbebani dengan kenaikan bunga KPR atau Kredit Pemilikan Rumah.

"Kenaikan bunga bank pasti akan mengganggu sekali. Pertama, dari sisi pasokan itu akan mengganggu kredit konstruksi. Itu akan mempengaruhi. Kedua, masalah konsumen, kalau bunga KPR dinaikan itu akan berpengaruh pada konsumen dan itu akan berpengaruh pada penjualan pengembang sendiri. Antisipasi? Bagaimana kita melakukan efisiensi biaya, produksi dan pemasaran. Memperkuat penjualan," kata Ketua umum Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia Eddy Ganego ketika dihubungi KBR68H.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia Eddy Ganego menambahkan, rencana kenaikan itu juga menimbulkan ketidakpastian usaha. Sebab, para pengembang tidak bisa memastikan bisnis mereka sebelum bank menentukan kenaikan bunga. Sebelumnya, sejumlah bank berencana menaikan bunga untuk mencegah kredit macet pasca kenaikan BBM bersubsidi. Diantaranya adalah Bank Central Asia dan Bank OCBC NISP.

Editor: Doddy Rosadi

bbm naik
bunga kpr
jangan naik
subsidi

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...