indeks
Anggota TNI Aksi Jam Tangan Membela Moeldoko

KBR68H, Surakarta - Seorang anggota TNI, Kopral Kepala Partika Subagyo mengelar aksi tunggal di Surakarta, Jawa Tengah.

Penulis: Yudha Satriawan

Editor:

Google News
Anggota TNI Aksi Jam Tangan Membela Moeldoko
moeldoko, jam, tangan

KBR68H, Surakarta - Seorang anggota TNI, Kopral Kepala Partika Subagyo mengelar aksi tunggal  di Surakarta, Jawa Tengah. Ia membawa bendera merah putih sekaligus poster bertuliskan: “Jangan sudutkan panglima TNI kita dong. TNI tetap solid.”

Aksi ini sebagai ekpresi Partika dalam pembelaan dan solidaritasnya terhadap Panglima TNI, Jenderal Moeldoko.

Sebelumnya sebuah media Singapura menyoroti jam tangan yang dipakai Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Media tersebut mempertanyakan keaslian jam tersebut. Moeldoko merespon sorotan media tersebut dengan menjawab bahwa ia memakai jam yang seharga Rp. 5 juta, bukan jam yang seharga Rp. 1 Milyar. Berita itu cepat menjadi perbincangan hangat di sosial media. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut apakah jam ia beli asli ataukah palsu? 


Kabar seputar jam tangan ini menjadi sorotan media karena nilainya yang dianggap fantatis untuk seorang pejabat negara.

Dalam aksinya Partika menyayangkan pemberitaan media asing dan nasional yang menyudutkan Moeldoko . Menurut Partika Subagyo, aksinya ini sebagai bentuk spontanitas dan solidaritas pada sesama korps TNI. Partika yang bertugas di Detasemen Polisi Militer Surakarta ini menganggap sorotan media terkait kepemilikan jam tangan atau arloji itu sebagai isu murahan.

“Yang jelas TNI harus tetap solid. Jangan mau dipecah belah, hanya karena arloji atau jam tangan. Itu isu murahan,” ungkap Partika.
Dalam menutup aksinya, Partika berlari kecil mengelilingi kompleks depan Manahan, Surakarta dengan membawa bendera merah putih dan membawa sebuah jam dinding sebagai bentuk aksi protes.


Editor: Luviana

moeldoko
jam
tangan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...