indeks
Alasan Jokowi dan SBY Jadi Dewan Pengarah Danantara

Rosan menjamin orang-orang yang menduduki jabatan di Danantara merupakan tokoh berintegritas dan berkapabilitas.

Penulis: Hoirunnisa

Editor: Wahyu Setiawan

Google News
SVB
Presiden Prabowo Subianto (tengah) meluncurkan secara simbolis Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

KBR, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengumumkan struktur kepengurusan Danantara. Ada nama eks Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Rosan menjamin orang-orang yang menduduki jabatan di Danantara merupakan tokoh berintegritas dan berkapabilitas.

"Kami pun sudah menyampaikan kita akan selalu transparan. Karena salah satu arahan dari Bapak Presiden adalah ini harus dilaksanakan dengan tata kelola atau good governance, dengan transparansi, akuntabilitas, integritas, dan juga dengan track record yang baik dan benar," ujar Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Rosan menyebut tugas yang diberikan kepadanya sangatlah besar yakni mengelola investasi negara. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang mempunyai kapabilitas dan integritas.

Menurut Rosan, masuknya Jokowi dan SBY dalam struktur Dewan Pengarah menunjukkan keterlibatan kepemimpinan tingkat tinggi dalam kebijakan strategis perusahaan investasi ini.

Jajaran pimpinan eksekutif dipimpin oleh Rosan Roeslani sebagai Kepala Badan atau Chief Executive Officer (CEO). Ia didampingi Dony Oskaria sebagai Chief Operational Officer (COO) dan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).

Dalam upaya menjaga integritas dan transparansi, Danantara juga membentuk Komite Pengawasan dan Akuntabilitas yang berisi pejabat tinggi negara seperti Ketua PPATK, Ketua KPK, Ketua BPK, Ketua BPKP, Kapolri, dan Jaksa Agung.

Baca juga:

saham
ekonomi
IHSG
Investasi
danantara

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...