Sejumlah hasil hitung cepat pemilihan presiden disinyalir cacat metode.
Penulis: Rio Tuasikal
Editor:

KBR, Jakarta- Sejumlah hasil hitung cepat pemilihan presiden disinyalir cacat metode. Ini menyusul terdapat dua kesimpulan berbeda pada 11 hasil hitung cepat yang kemarin diumumkan.
Ahli Statistika dari Institut Pertanian Bogor, Asep Saefuddin menjelaskan, ada beberapa metode statistika yang bisa digunakan untuk melakukan hitung cepat. Kata dia dengan metode ini bisa mendapatkan kesimpulan yang sama, meski ada selisih angka.
"Kalau metodologi benar semuanya, hasil berbeda jauh, tidak akan terjadi. Artinya secara agregat di nasional tidak akan berbeda jauh. Itu mungkin metodologinya yang salah."
Ahli statistika dari Institut Pertanian Bogor, Asep Saefuddin, menambahkan bisa saja lembaga survei berpihak pada kelompok tertentu. Karena itu Asep mengajak masyarakat untuk melihat rekam jejak setiap lembaga survei.
Sebelumnya empat lembaga survei pilpres memenangkan Prabowo-Hatta. Sementara tujuh lembaga lainnya mempunyai suara berbeda, yakni menyebut Jokowi-JK sebagai pemenang pemilu.
Editor: Dimas Rizky