indeks
Abis Nyoblos Berburu Diskon

Apakah banjir diskon efektif menekan angka golput?

Penulis: Lea Citra

Editor:

Google News
Abis Nyoblos Berburu Diskon
Dekorasi bertema Hari Valentine di TPS 26 Banjar Tunjung Sari, Bali, Selasa (13/2/2024). Kreasi TPS bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih. (Ant/Fikri).

KBR, Jakarta- Hari kasih sayang (valentine's day), 14 Februari tahun ini, jadi momen spesial karena bertepatan pula dengan hari pemungutan suara Pemilu 2024. 

Kalian udah milih belum? Ayo dong awali hari kasih sayang kali ini dengan nyoblos di TPS. Nggak rugi deh, soalnya sudah menunggu antrean promo bagi kalian yang berjari ungu alias udah nyoblos. 

Ada program "Kelingking Fun" yang diinisiasi kalangan pengusaha dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tujuannya untuk mendongkrak partisipasi pemilih. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani mengatakan, Kelingking Fun sudah dijalankan sejak 2019. Shinta mengeklaim promo-promo ini, bisa menurunkan angka golput hingga 18 persen. 

"Dengan tinta (jari ungu) itu seseorang bisa ke mal-mal, berbelanja, dan mendapatkan diskon khusus. Lima tahun lalu, angka penjualan meningkat signifikan sekali, bisa sampai 3-10 kali lipat. Jadi selain menurunkan angka golput, kita juga bisa meningkatkan angka transaksi belanja saat pemilu," ujar Shinta.

Ketua Panitia Kelingking Fun, Fetty Kwartati bilang, proses mendapatkan diskon khusus ini sangat mudah.  

"Masyarakat yang udah nyoblos, jarinya bertinta, bisa langsung ke pusat perbelanjaan, toko-toko, restoran, tempat wisata, dan mendapatkan diskon istimewa. Kita ada 400 mal lebih, 300 company lebih ritel, dll, di seluruh Indonesia," ujar Fetty

Baca juga:

Haedar Nashir Ajak Refleksi Pesta Demokrasi

Yogyakarta Masuk 10 Besar Provinsi Rawan Politik Uang

Warga mengabadikan jari ungu usai mencoblos di salah satu TPS di Depok, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). (KBR/Lea)

Program promo dan diskon di hari pencoblosan menarik minat banyak warga. Di Yogyakarta, tak sedikit warga yang mencari info soal promo-promo bagi yang bisa menunjukkan jari ungu, berdasarkan pantauan Daniel Anton dari Radio Love Jogja.

"Dari kemarin sudah banyak yang mencari screenshot ke beberapa produk-produk, sudah ada yang joinan sama teman-teman, 'yuk kita ke sana yuk, ke sana yuk'," ujar Anton.

Ragam promonya pun banyak. Besarannya bervariasi, mulai dari 14 persen hingga 75 persen.

"Jadi daya tarik membuat orang akhirnya nggak golput. Karena ada banyak tawaran-tawaran, ada diskon khusus valentine juga, jadi digabungkan. Uniknya kalau dengan pasangan akan ditanya sudah berapa lama (relasinya). Sepertinya (diskon) dihitung dari berapa lama (berelasi)," tutur Anton.

Di Surabaya, upaya menarik minat nyoblos juga digaungkan lewat program "Mak Nyos Mak Bleg". Menurut Agung Permana, penyiar Radio Prima Surabaya, program ini menawarkan beragam promo di puluhan gerai, terutama bagi pemilih pemula.

"Sejak Februari sudah viral program 'Mari Nyoblos, Mangan Wareg', itu ide dari Kapolrestabes Surabaya, disambut pengusaha kafe dan restoran di Surabaya. Ada 55 kafe dan restoran siap memberi pelayanan gratis untuk pemilh pemula," ujar Agung.

Efek kerek jumlah pemilih?

Manajer Hukum dan Advokasi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Dilla Farhani menuturkan, program seperti Kelingking Fun memang bisa menjadi salah satu cara menarik warga untuk nyoblos. Namun, efektivitasnya untuk menekan angka golput, belum bisa dipastikan.

"Kalau kita lihat di 2019 aja, masih banyak orang-orang yang golput, walaupun sudah di iming-imingi diskon," katanya.

Dilla mendorong ada tindak lanjut berupa edukasi ke warga tentang esensi pemilu. Ini agar warga tak hanya tertarik nyoblos karena ingin mendapatkan diskon atau promo.  

"Seberapa penting sih kalau kita nyoblos, kita sudah menyelamatkan negara itu seberapa persen, harusnya kan ada survei seperti itu. Masyarakat tidak hanya diajak untuk kompulsif, mengejar diskon tadi," ungkap Dilla.

Diskon Pemilu
Pemilu 2024
Klingking Fun
Berburu Diskon
Diskon Klingking

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...