NASIONAL

Korban Terus Berjatuhan, Komnas HAM Desak Pemerintah Evaluasi Penanganan Konflik di Papua

"Komnas HAM mendesak ada evaluasi menyeluruh agar kekerasan bersenjata di Papua tidak kembali terjadi dan menyebabkan korban jiwa."

Shafira Aurel

Korban Terus Berjatuhan, Komnas HAM Desak Pemerintah Evaluasi Penanganan Konflik di Papua
Aksi mahasiswa menuntut transparansi penanganan kekerasan oleh TNI kepada warga sipil di Jayapura, Papua, Selasa (2/4/2024). (Foto: ANTARA/Gusti Tanati)

KBR, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak adanya pemerintah mengevaluasi penanganan kekerasan bersenjata yang terjadi di Papua.

Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan perlu ada evaluasi secara menyeluruh agar kekerasan bersenjata tidak kembali terjadi dan tak merenggut banyak korban jiwa.

Ia menyebut hal ini menjadi penting untuk memperbaiki kebijakan keamanan di tanah Papua.

“Komnas HAM juga mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum. Serta menegakkan hukum secara akuntabel terhadap pihak-pihak yabg terlibat demi tegaknya supremasi hukum. Komnas HAM juga mendorong adanya evaluasi pada tataran operasi dan komando, serta pengendalian keamanan dalam penanganan setiap kekerasan bersenjata di Papua untuk memperbaiki kebijakan dan keamanan di Papua,” kata Anis kepada KBR, Senin (15/4/2024).

Baca juga:


Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah menghimbau semua pihak untuk melalukan pendekatan yang terukur dalam menangani konflik di bumi Cendrawasih tersebut.

Anis khawatir jika penyelesaian konflik ini tidak dilengkapi strategi yang matang, maka akan menyebabkan banyak korban yang berjatuhan.

Berdasarkan catatan Komnas HAM, terdapat 12 kasus kekerasan yang terjadi di Papua periode Maret-April 2024.

Kasus tersebut melibatkan anggota TNI/Polri, maupun warga sipil. Dari data itu, 4 orang warga sipil dan 5 orang anggota TNI/Polri mengalami luka, 8 orang meninggal dunia yaitu 5 TNI/Polri, dan 3 warga sipil.

Editor: Agus Luqman

  • Komnas HAM
  • konflik Papua
  • Papua
  • kekerasan di Papua

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!