Article Image

SAGA

Tani Muda Santan: Melawan Tambang, Menjaga Lingkungan

Warga beraktifitas di sepanjang Sungai Santan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Foto: Dokumen Tani Muda Santan)

Air adalah sumber kehidupan. Apa jadinya kalau air sungai kotor dan keruh setelah kehadiran perusahaan tambang batu bara? Kelompok Tani Muda di Desa Santan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berupaya menghidupkan lagi kecintaan anak muda setempat akan sungai. Jurnalis KBR Sindu Dharmawan bertemu Taufik Iskandar dan memotret upaya yang ia lakukan.  

KBR, Kutai Kartanegara- Taufik Iskandar menyalakan motor bebeknya. Ketua Tani Muda di Desa Santan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini hendak menengok kebun milik warga yang mulai berproduksi. Ini lembaran baru warga Desa Santan untuk kembali bisa hidup dari bercocok tanam. Seperti ingin mengembalikan masa jaya desa ini di tahun 1980-an sebagai pemasok kelapa se-Kalimantan.

“Karena dulu di sini itu kan lahan rawa. Lahan padi...Setelah itu dikeringkan, mereka menanam tanaman keras yang berjangka panjang, yaitu kelapa. Itu ditumpang-sarikan dengan kopi, kakau,” tutur Taufik.

Salah satu petani di desa ini adalah Nur Effendi. Ia punya harapan untuk mengembalikan kondisi alam Desa Santan seperti dulu. Sebelum alam dan lingkungan mereka dirusak perusahaan tambang.

“Kalau kita bisa kembalikan lagi lah isi alam yang bagus lagi, bagaimana caranya kan,” pintanya. 

<tr>

	<td><b>Reporter</b></td>


	<td><b>:</b></td>


	<td><b>Sindu Dharmawan<br>
</tr>


<tr>

	<td><b>Editor</b></td>


	<td><b>:</b></td>


	<td><b>Friska Kalia&nbsp;<span id="pastemarkerend">&nbsp;</span></b></td>

</tr>