Article Image

SAGA

Silek Lanyah, Menggali Tradisi Mengundang Wisatawan

Atraksi Silek Lanyah yang berlangsung di Keluruhan Ekor Luwuk, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. (Foto: KBR)

Keluruhan Ekor Luwuk, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat tak punya keindahan alam yang bisa dijual. Kondisi itu tak menyurutkan Yuliza Zen untuk memajukan daerahnya melalui wisata. Caranya, dengan menghidupkan tradisi seperti silek  lanyah.  

Setiap bulan desa wisata hasil inisiatif warga itu dikunjungi rata-rata 500 wisatawan. Kunjungan makin tinggi saat musim libur tiba. Banyaknya pengunjung membuatWirajaya Septika Lurah Ekor Lubuk perlu menyiapkan anggaran khusus untuk membantu pengembangan desa.

Kalau untuk kelurahan itu dukungannya Insyaallah ya tahun besok kita akan menganggarkan rehabilitasi untuk Balai desanya Kubu Gadang ini. Ada juga berupa pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan seni lainnya nantinya untuk  di tempat ini,” kata Wirajaya.

Yuliza Zen telah mengembangkan desa wisata ini sejak ia berusia 21 tahun. Ia berharap kehadiran desa wisata ini membuat generasi mudanya tak lagi merantau tapi mau mengembangkan kampung halaman sendiri.

Kalau bagi saya yang  paling penting itu regenerasi. Karena meyakinkan mereka bahwasanya di kampung mereka itu ada suatu berlian nantinya bisa jadi mata pencaharian mereka. Sehingga tidak perlu lagi ke Jakarta keluar untuk mengembangkan potensi mereka. Karena kalau belum bisa memperlihatkan dampaknya, mereka akhirnya harus merantau juga,” ungkapnya.  

<tr>

	<td>Reporter</td>


	<td>:</td>


	<td>Rony Sitanggang<br>
</tr>


<tr>

	<td>Editor</td>


	<td>:</td>


	<td>Friska Kalia&nbsp;<span id="pastemarkerend">&nbsp;</span></td>

</tr>