SAGA
Rumah Baca dan Bermain
Kawasan sekitar 300 meter dari bibir Pantai Padang, Sumatra Barat itu dulu disebut Gang Setan. Penyebabnya, banyak kriminal yang bermukim di sana. Nama itu perlahan sirna setelah Tanah Ombak hadir menebar cita-cita bagi anak-anak di sana. Siapa dibalik perubahan itu?
KBR, Padang- Sore itu, sekelompok anak usia enam hingga sepuluh tahun tengah tekun menundukkan kepala. Mereka bukan tengah bermain gawai, tapi tengah sibuk belajar melukis menggunakan cat air. Sesekali mereka bersitegang, berebut cat air. Yang lainnya melukis sembari berdendang.
Lokasi anak-anak bermain ini hanya sepelemparan dari pantai Padang, Sumatera Barat. Namanya Tanah Ombak. Di Tanah Ombak puluhan anak-anak belajar dan bermain. Dari mulai membaca, menggambar, berpuisi dan bermain teater.
Kawasan ini semula sangar dan dikenal rawan kriminalitas. Penduduk setempat bahkan memberi nama Gang Setan. Salah satu pendiri tanah Ombak , Robby Wahyu Riyodi mengatakan, ini zona merahnya kota Padang.
“Kenapa dipanggil Gang Setan itu karena perilaku masyarakat di sini. Karena tekanan-tekanan dari luar. Di sini inkubasi kejahatan. Segala macam kejahatan yang negatif ada di sini. Memang di sini zona merah kota Padang,” kata Robby.
Intimidasi pun datang menghampiri Robby yang pada 2014 lalu baru mulai berkiprah di Gang Setan. Ancaman pembunuhan itu tak membuat Robby sebagai pendatang mundur.
“Intimidasi itu kita rasakan. Saya pernah disidang sama 5 orang yang sedang mabuk. Kelompok pemabuk ini terus menerus selama kurang lebih 2 jam,” kenang Robby.
<tr>
<td><b>Reporter</b></td>
<td><b>:</b></td>
<td><b>Rony Sitanggang<br>
</tr>
<tr>
<td><b>Editor</b></td>
<td><b>:</b></td>
<td><b>Friska Kalia <span id="pastemarkerend"> </span></b></td>
</tr>