SAGA

Caleg Pesohor Partai Politik

Sebagian kalangan meragukan kemampuan mereka menjadi penyambung lidah rakyat. Parpol pun ikut dikritik. Sekadar mencomot kader tak berkeringat, demi mendulang suara pemilih

AUTHOR / Erric Permana

Caleg Pesohor Partai Politik
caleg, DPR, pesohor, artis, Pemilu 2014

KBR68H - Partai politik berlomba-lomba menggandeng  pesohor sebagai calon anggota DPR  pada Pemilu tahun depan. Mereka  terdiri dari  artis sinetron, penyanyi sampai presenter televisi swasta. Data KPU menyebut  50  pesohor telah didaftarkan 12 parpol dalam daftar caleg sementara. Sebagian kalangan meragukan  kemampuan mereka menjadi penyambung lidah rakyat. Parpol pun ikut dikritik. Sekadar mencomot kader tak berkeringat, demi mendulang suara pemilih. KBR68H berbincang dengan sejumlah selebritas yang dipinang parpol. 

Buat Anda yang suka menikmati acara kuliner atau wisata makanan di layar kaca, rasanya sudah tak asing dengar  ucapan “Mak Nyus” tadi. Ya, Bondan Winarno yang mempopulerkan. “ Itu (ucapan ‘Mak Nyus’—red) didapat dari masyarakat, itu  ungkapan masyarakat Yogyakarta, orang Yogya itu kalau ekspresi kaget itu pakai kata ‘Mak’. ‘Makbles’ itu hilang, kalau enak dan empuk itu biasanya ‘Maknyus,” jelas Bondan.

Bekas wartawan di berbagai media sekaligus pengusaha ini mulai aktif membawakan acara kuliner di  tv swasta sejak  2004 lalu.“ Itu sudah 9 tahun yang lalu, mulainya saya dari menulis. Saya sudah pensiun jadi saya nulis yang ringan-ringan mengenai kuliner dan wisata. Tiba-tiba saya diminta untuk jadi presenter untuk acara kuliner.  Awalnya, saya tidak mau tapi karena dipaksa terus akhirnya saya mau dan keterusan deh tidak bisa berhenti.”

Kini dunia politik mulai digeluti lelaki kelahiran 62 tahun silam tersebut.  Jelang Pemilu 2014 mendatang, namanya ikut terdaftar sebagai calon legislatif.  Dia merupakan salah satu bakal calon anggota DPR dari kalangan pesohor yang diajukan  Partai Gerindra. 

“Saya masuk saya daftar, dikasih  kartu anggota gampang sekali kan. Terus anak muda yang menerima pendaftaran bilang di kantor Gerindra. ‘Pak ini lagi pendaftaran caleg bapak ikut dong gitu’. Terus saya lihat ada iklan(Gerindra) koran memang sebelumnya saya baca cuma saya waktu itu belum tergerak. Waktu diingatkan gitu saya baca di situ ada visi yang jelas dan key performance indicator yang jelas. Wah ini partai bagus nih. Saya langsung iyah deh,” katanya.

Bondan mengaku kepincut  bergabung ke partai berlambang burung Garuda tersebut setelah membaca tulisan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto di situs media sosial, twitter. “ Waktu itu ada di Bangkok, terus saya tiba-tiba saya baca tweetnya Prabowo. Itu ada beberapa seri twit dan saya terkejut kok Prabowo nge- tweet soal gizi jadi intinya dia meresahkan kondisi Rakyat Indonesia yang gizinya buruk sekalipun ekonomi sudah berkembang dengan bagus tapi masyarakat miskin banyak dan gizi buruk. Dan dia lihat ini merupakan salah satu modal bangsa kita. Kalau kita tidak memperhatikan gizi rakyat khususnya gizi anak-anak, bagaimana kita bersaing ?,”terang Bondan.

Visi yang sama soal peningkatan gizi anak Indonesia, membuat  tekad   pria yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Diponogoro ini semakin bulat bergabung. Ia tak peduli  dengan cibiran sebagian kalangan tentang rekam jejak Prabowo yang diduga terlibat kasus pelanggaran hak azasi manusia.

“ Saya gak membuktikan, saya juga bukan badan yudikatif yang bisa menghakimi seseorang. Yah kalau memang dia melakukan pelanggaran yah adili dong, jangan Tanya ke saya, saya gak ada urusannya. Saya urusannya adalah saya melihat partai visinya begini, partai itu kan gak nyuruh saya nyolong dan partai itu minta saya berjanji untuk tidak korupsi.”

Pada 1997-1998 saat menjabat Komandan pasukan elite  Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, Prabowo ikut bertanggungjawab dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis pro demokrasi. Kasus itu kemudian mengakhiri karir militernya.

Bekas menantu Presiden Soeharto itu dicopot dari jabatannya. Sementara anggota Kopassus yang terlibat  dan tergabung dalam Tim Mawar diadili di pengadilan militer dan dipecat.   Bondan, menjadi caleg di daerah pemilihan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri yakni DKI 2.  Jika terpilih nanti, dia ingin berfokus pada komisi  kesehatan. “ Kalau saya jelas yah, visi saya ini tadi nutrisi khususnya yang sudah dicanangkan itu kan 1000 hari kehidupan manusia, berarti itu ibu hamil. Itu harus jadi jaminan pemerintah,”jelas Bondan.

Bondan tak mau menyebut jumlah rupiah yang siap ia habiskan agar bisa melenggang sebagai anggota DPR di Senayan. Meski demikian, dia mengaku caleg dari Gerindra memberikan sumbangan untuk partai senilai Rp 300 juta. “ Kayanya ada cara-cara lain yah, yang lebih murah , lebih friendly menurut saya  dan dalam batas yang bisa saya lakukan., bahkan gak ada duitnya. Kalaupun ada duitnya, gak sampai ratusan juta apalagi miliaran. Kalau saya sayang sih, gak mau saja.”

Selain Bondan, kalangan pesohor lain yang tertarik bergabung sebagai anggota DPR adalah artis sinetron dan penyanyi cantik Angel Lelga.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!