SAGA

Begini Rasanya Menumpang KRL Commuter Jabodetabek (3)

Sebagian penumpang seperti Adri, Yenny dan Jojo menilai lonjakan penumpang mestinya diimbangi dengan perbaikan layanan seperti menambah gerbong atau jumlah kereta.

AUTHOR / Evilin Falanta

Begini Rasanya Menumpang KRL Commuter Jabodetabek (3)
KRL Commuter Jabodetabek, PT KAI, Ignatius Jonan, KRL Mania, Jakarta

Harapan Penumpang

Pasca  PT KAI menerapkan sistem tarif progresif serta penggunaan kartu elektronik lonjakan penumpang KRL Commuter Jabodetabek cenderung meningkat. Menurut data BUMN tersebut jumlah penumpang saban hari mencapai sekitar 600 ribu orang.  Jumlah ini meningkat terus, dari sebelumnya jumlah penumpang antara 450 hingga 500 ribu per hari

Sebagian  penumpang seperti Adri, Yenny dan Jojo menilai lonjakan penumpang mestinya diimbangi dengan perbaikan layanan seperti menambah gerbong atau  jumlah kereta. “Perbaiki saja layanannya karena dia kan perusahaan pelayanan jasa, jadi tingkatin aja CSAI, karena dia kan juga pasti dituntut kementerian BUMN dalam hal ini,”pintanya.

“Mungkin sih keretanya untuk lebih dibanyakin lagi ya, jadi kalau pagi-pagi enggak begitu penuh banget gitu. Misalnya sekali lima menit sudah jalan keretanya. Kalau sekarang kan 15 menit kalau paginya, kalau bisa sekali 10 menit bisalah. Tapi yang penting keretanya ditambah,”kata Yenny.

Jojo menimpali, “Tingkatkan lagi kenyamanan di dalam gerbong kereta supaya masyarakat itu akan lebih berminat dengan adanya kereta yang ada sekarang ini. Ditambah lagi gerbong-gerbongnya, supaya tidak terlalu padat karena selama ini kan hanya bisa berdiri aja enggak bisa duduk,”

Menjawab kritik  tersebut Direktur Utama PT KAI Igantius Jonan berkomentar. “Jumlah kereta akan ditingkatkan, terus keamanan akan ditingkatkan. Kalau AC sering mati ya, saya kira itu karena kapasitas daya listriknya kurang, jadi kita harus nambah memang,”paparnya.

Komunitas pengguna kereta api, KRL Mania menyambut baik berbagai perubahan yang dilakukan PT KAI.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!