SiasyaT Podcast singkatan Silmi, Alifa, dan Syifa, Argumen Toleransi. Ya singkatan nama-nama kami. Beragumen bukan mengajak berdebat lhoo, tapi menjadikan podcast ini buat bersuara. Dan dalam episode kali ini, kami ingin menyampaikan suara serta mengajak teman-teman stop punya anggapan yang enggak-enggak kepada perempuan yang berhijab syar'i. Yuk simak. Karya: Alifa Farda Sita Nadia, Silmi Nur Sukma, dan Syifa Siti Rahamawati.

Kado Cinta. Cerita orang-orang yang memilih mencintai dalam kedamaian, meski harus bergelut dengan stigma. Kisah ini dituturkan untuk berbagi kehangatan memahami agama dengan sudut pandang cinta yang setara. Mari kita simak episode kedua Kado Cinta Spiritualitas Queer Muslim. Karya: Naditya S Habibie dan Ai Siti Rahayu.

Kado Cinta. Cerita orang-orang yang memilih mencintai dalam kedamaian, meski harus bergelut dengan stigma. Kisah ini dituturkan untuk berbagi kehangatan memahami agama dengan sudut pandang cinta yang setara. Episode pertama akan menengahkan Kado Cinta Pernikahan Beda Agama. Karya: Naditya S Habibie, Ai Siti Rahayu, dan Intan Robiatu.

Podcast Bara alias Bahas Perkara mengajak kamu membahas kasus-kasus dalam dunia pendidikan. Kita akan ngobrol mengenai pandangan masing-masing. Episode pertama kita soal perpeloncoan yang marak terjadi dalam dunia Pendidikan. Podcast ini juga akan di perkuat dengan fakta-fakta atau berita terhangat tentang kasus sejenis di dunia pendidikan. Karya: Acep Muhamad Marpu, Muhamad Ihsan, dan Ragil Muhamad Insan Sidiq.

SUARAKA Podcast (Suara Kamu, Suara Kita, Suara Keberagaman). Suara orang muda yang menyoal kembali romantisme pendidikan untuk manusia semua bangsa. Di episode perdana ini, Suaraka mengajak Fajar, seorang Penghayat Kepercayaan dari Organisasi Budi Daya untuk membaca kembali sistem pendidikan di Indonesia. Sudahkah mengakui kehadirannya secara adil dan bermakna? Dari Fajar, kami harap dialog ini beresonansi juga sampai ke kamu! Karya: Akhmad Rezky Parawangsa, Muhammad Daffa, dan Maulidya Alhidaya.

Podcast NGOPI MUDA (Ngobrol Pagi Sama Kawula Muda) adalah percakapan ringan,teman minum kopi sembari ngobrolin yang lagi ramai dan bikin penasaran. Pada episode kali bakal bahas Bebas Ngomong: Childfree = StressFree? Milih childfree atau punya anak? Hmmm ini bukan hanya soal keinginan tetapi juga kemampuan. Memang perdebatan ini lumayan ramai dan tiap orang punya argumennya masing-masing. Ah kayaknya asyik kita bahas. Karenaaaa….. Ada hal lain yang lebih penting dalam perdebatan childfree ini. Nggak usah lama-lama, yok kita gas obrolan Ari, Laras dan Yoga dalam podcast Ngopi Muda episode Bebas Ngomong: Childfree = StressFree? Karya: Ari Hasan Asyari, Laras Luthfiyah Salim, dan Yoga Kusuma.

PANK Podcast. PANggilan Keberagaman Podcast, ruang orang muda bertukar obrolan seputar pertemanan lintas iman. Panggilan telepon Kaana akan mengantarkan kamu mendengar perspektif orang muda soal toleransi dan keberagaman. Dan di episode pertama ini kita akan ngobrolin Beragam dan Temenan Lintas Iman. Karya: Auliya Umayna, Alisya Darmayanti, dan Kaana Putra Mahatma.

Podcast ini mengankat isu kesetaraan gender dalam beragam perspetif. Stereotif yang betkembang turut membatasi kebebasan ekespresi bagi perempuan. Di dunia pendakian, bukit dan gunung-gunung tak pernah mendiskriminasi. Dia sediakan dirinya bagi siapa saja untuk mendaki. Tapi ini memang bukan perkara sederhana. Apalagi buat perempuan. Karya: Annisa Widya Shafira, Dewi Ropiah, dan Nadya Khairussyifa.

Ini adalah podcast obrolan tiga bestie yang selalu ingin membahas isu yang lagi ramai. Podcast ini mengambil sudut pandang pribadi ditambah dengan pengalaman serta cerita dari masing-masing bestie. Di episode pertama ini tiga bestie pengin ajak kamu ngobrol tentang Pamer Pacar di Media Sosial, Worth it Nggak Sih? Karya: Ernawati, Fitriyatun Nisa, dan Putri Awalia Septian.

Dari kebaya hingga Emma Poeradiredja, tiga gadis Sunda: Annisa Noor Fadilah, Hana NP, Noviyanti Putri mengajak kita tenggelam dalam obrolan mereka yang akrab. Mengenai stigma, tutur kata (konon perempuan Sunda harus berlaku lemah lembut!), dan posisi duduk yang sebenarnya biasa-biasa saja tapi bisa sangat mendera. Inilah 'Iteung Gugat' suara-suara yang mengajak kita memeriksa sekali lagi apa yang sehari-hari tapi bisa jadi sumber diskriminasi. Karya: Annisa Noor Fadhilah, Hana Nabila Putri, dan Noviyanti Putri.