NUSANTARA

Keistimewaan Waduk Pluit Jakarta

"KBR, Jakarta - Waduk Pluit di Jakarta Utara masuk dalam 15 besar Guangzhou International Award. Ini untuk katagori pembangunan inovatif."

Quinawati Pasaribu

Keistimewaan Waduk Pluit Jakarta
jakarta, ahok, waduk pulit

KBR, Jakarta - Waduk Pluit di Jakarta Utara masuk dalam 15 besar Guangzhou International Award. Ini untuk katagori pembangunan inovatif.

Guangzhou International Award ini penghargaan bagi sebuah area kota yang dinilai mampu memberikan inovasi dalam hal kehidupan sosial, ekonomi dan keberlangsungan lingkungan. Tujuan akhirnya, bisa memajukan kualitas hidup warganya.

Guangzhou International Award pertama kali digelar pada 2012. Ketika itu, pihak panitia menerima 255 area kota yang dianggap inovatif. 255 area kota itu berada di 153 kota di seluruh dunia. Pemenangnya adalah Koaceli di Turki, Lilongwe di Malawi, Seoul di Korea, Vancouver di Kanada dan Wina di Austria.

Berikut 15 Besar Nominasi Guangzhou International Award:

- Abu Dhabi(UAE) Estidama Program
- Antioquia Province(Colombia) Educational Parks: innovating the educational system in Antioquia
- Boston(US) Youth lead the change
- Bristol (UK) Smart City Bristol
- Buenos Aires(Argentina) Buenos Aires City's Collaborative Roundtable for Innovation and Creativity
- Christchurch (New Zealand) Christchurch: Our Ever Evolving City
- Dakar(Senegal) Darkar Municipal finance program: Accessing the Power of Capital Markets to Improve the Quality of Life for the Urban Poor
- Eskisehir(Turkey) Cherish the Memory of the City Eskisehir City Memory Museum (Building Intercultural Dialogue Between Eskisehir and Den Haag Museum Project)
- Gwangju(Korea) GHGs Emission Program in Household Carbon Bank in Gwangju
- Hamburg (Germany) The International Building Exhibition IBA Hamburg and its Climate Protection Concept "Renewable Wilhelmsburg"
- Hangzhou(China) Public bicycle system
- Jakarta(Indonesia) The Pluit Reservoir Revitalization Project: (Socially-Inclusive Coastal Protection Today and for 2030(Climate Adaptation and Resilience in Jakarta)
- Linkoping (Sweden) Linkoping - Carbon Neutral 2025-where ideas come to life
- Melbourne (Australia) 4°C Cooler – Using green infrastructure to build a climate resilient and prosperous Melbourne
- Rio de Janeiro(Brazil) Rio Operations Center: integrating data and monitoring utilities in a truly intelligent

Apa Istimewanya Waduk Pluit?

Untuk diketahui, Jakarta memiliki 13 sungai dengan 40 persen tanahnya berada di bawah permukaan laut. Di mana saat ini menghadapi krisis banjir besar dan pencemaran air. Proyek Reservasi Waduk Pluit sendiri merupakan salah upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air, mengurangi banjir dan meningkatkan kualitas sumber air utamanya.

Saat pengerjaan proyek ini, Pemprov DKI Jakarta harus merelokasi 3000 penguni liar yang berada di sekitar waduk. Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga harus mengubah daerah kumuh itu menjadi taman dan ruang terbuka public yang berkualitas.

Bahkan pada 2030, Waduk Pluit bakal dijadikan lokasi untuk penyerapan air sehingga berperan untuk mengurangi siklus banjir tahunan. Ketika pengerjaan awal, Pemprov DKI Jakarta harus merelokasi dan 15 ribu keluarga yang tinggal di tepi waduk. Dan untuk merealisasikannya, Pemprov harus melibatkan warga, tokoh masyarakat setempat dan sektor swasta terutama perusahaan real estate.

Sementara itu, tantangan utama untuk merelokasi warga yang tinggal di sekitar waduk adalah memindahkan tanpa melanggar hak asasi manusia mereka. Ke depan, proyek ini bakal menjadi percontohan bagi waduk lainnya dan tiga belas sungai yang berbentuk delta di Jakarta. Sampai saat ini, 3000 penghuni liar telah direlokasi dan kapasitas penahan air dari waduk itu meningkat.
Tak hanya itu, di sana ada pula taman seluas 20 hektar dan juga Hutan Kota dengan 10 ribu pohon sebagai tempat rekreasi.

  • jakarta
  • ahok
  • waduk pulit

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!