Bagikan:

Petani Banyumas Panen Puluhan Hektar Kedelai Lebih Awal

Tanaman tersebut rata-rata berumur 3 bulan dan belum memasuki usia panen.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 15 Okt 2017 15:35 WIB

 Petani Banyumas Panen Puluhan Hektar Kedelai Lebih Awal

Ilustrasi panen kedelai. Foto: Antara

KBR, Cilacap– Petani Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memanen puluhan hektar tanaman kedelai lebih awal karena banjir sepekan terakhir.  Kepala Desa Rejamulya, Kuswandi  mengatakan, tanaman tersebut rata-rata berumur 3 bulan dan belum memasuki usia panen.

Mereka khawatir tanaman kedelai yang terendam akan membusuk jika tidak segera dipanen.

“Kalau setengah bulan lagi, itu sudah bisa dipanen normal. Kalau daun sudah murag (ambrol), kulit-kulitnya itu sudah mulai kuning, itu sudah bagus, jadi sudah tua. Kemarin sih banyak Rejamulya itu banyak. Tadinya benihnya itu 600 kilogram apa ya. Tadinya, saya lihat, wah mantap ini, setidaknya 100 ubin dapat 4 kwintal lah. Tapi setelah turun hujan, saya ragu. Ini kebanjiran terkena air hujan, kalau tidak dicabut ([panen) jadi bau. Eman-eman. Ini masih gemodog (muda), belum normal,” jelas Kuswandi, Minggu (15/10/2017).

Kuswandi menuturkan sebagian petani menjual kedelai muda tersebut dengan cara eceran sebagai semilan. Namun, hal tersebut hanya efektif untuk jumlah kedelai yang sedikit. Sementara, petani yang memiliki kedelai lebih banyak perlu memikirkan cara lain untuk menjual kedelai muda mereka dalam jumlah lebih besar.

Baca juga:Jokowi Luncurkan Program Peremajaan Sawit

Selain kedelai, tanaman palawija lainnya seperti jagung juga terancam gagal panen karena banjir. Namun, jumlah tanaman jagung tidak sebanyak tanaman kedelai di Desa Rejamulya. Sementara kacang ijo relatif aman karena usia panennya relatif singkat yakni 80-90 hari.

Editor: Sasmito

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

BBM Ramah Lingkungan? Saya sih Yes!

Kabar Baru Jam 7

Penyandang Disabilitas Temukan Sejumlah Masalah di RUU Kesehatan

Menyoal Usulan Pengurangan Bea Balik Nama Hingga Penghapusan Pajak Progresif Kendaraan

Kabar Baru Jam 13

Most Popular / Trending