BERITA

Tetap Surplus Padi di Musim Kemarau, Ini Rahasia Bondowoso

"Salah satunya karena penerapan teknologi."

Friska Kalia

Tetap Surplus Padi di Musim Kemarau, Ini Rahasia Bondowoso
Panen padi di Bondowoso (Foto: Friska Kalia/KBR)

KBR, Bondowoso– Musim kemarau sering kali identik dengan gagal panen di sebagian besar wilayah Indonesia. Berbeda halnya dengan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang tetap surplus padi bahkan di musim kemarau sekalipun.

Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Hindarto mengatakan, tingginya produktivitas pertanian di Bondowoso tak lain karena diterapkannya berbagai teknologi terbaru pada lahan pertanian. Yang saat ini digunakan oleh Bondowoso adalah sistem SRI (System of Rice Intensification) atau teknologi tanam hemat air.

“Kita mengembangkan sistem SRI atau teknologi tanaman padi hemat air. Karena prinsipnya tanaman padi itu bukan tanaman air, tapi tanaman yang butuh air saja. Saat ini sudah ada 8.000 hektare lahan yang menggunakan sistem ini,” kata Hindarto kepada KBR, Rabu (28/10/2015).

Dikatakan Hindarto, selain penerapan sistem SRI, Dinas Pertanian juga memadukan teknologi ini dengan pemilihan tanaman dengan usia tanam pendek dan tahan kekurangan air. Hasilnya, produksi padi di Bondowoso hingga September 2014 sudah mencapai 378.993 ton gabah kering giling atau setara 239.523 ton beras. Padahal, kebutuhan konsumsi beras di Bondowoso hanya berada pada kisaran 59 ribu ton per tahun.

Penerapan sistem ini terbukti berhasil di momen terbaik yakni musim kemarau tahun ini. Sebelumnya, teknologi SRI ini hanya diterapkan di lahan percontohan atau sekolah lapang. Dengan suksesnya penerapan teknologi ini, Dinas Pertanian berencana akan memperluas lahan yang nantinya akan ditanami padi menggunakan teknologi SRI.

“Sebelumnya sudah kita pakai sistem ini, hanya saja di tahun 2015 ini kita coba untuk digunakan secara luas di 8.000 hektare lahan pertanian. Hasilnya sungguh memuaskan dan petani ikut senang dengan penerapan teknologi ini,” papar Hindarto.

Saat ini Dinas Pertanian tengah membentuk kawasan pertanian SRI disetiap desa. Nantinya setiap desa di Bondowoso akan memiliki sedikitnya 60 hektare lahan yang ditanami padi menggunakan sistem tanam hemat air ini.

Kabupaten Bondowoso sendiri merupakan salah satu Kabupaten dengan predikat lumbung pangan nasional. Produktivitas padi di Kabupaten ini selalu mengalami surplus setiap tahun. Bahkan saat ini masih ada sekitar 10 ribu hektare lahan pertanian yang siap panen.

Editor: Dimas Rizky  

  • pertanian
  • panen
  • kemarau
  • Teknologi
  • teknologi tanam padi hemat air
  • dinas pertanian bondowoso

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!