NUSANTARA

Polda Papua Bentuk Tim Investigasi Usut Baku Tembak Polisi dan TNI

"Kepolisian Daerah Papua membentuk tim investigasi untuk mengusut motif baku tembak yang terjadi antara Brimob dan anggota Batalyon 756/Wamena di Pirime, Kabupaten Lanny jaya yang terjadi Senin (14/10)."

Katarina Lita

Polda Papua Bentuk Tim Investigasi Usut Baku Tembak Polisi dan TNI
tni, polri, bentrok, papua

KBR, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua membentuk tim investigasi untuk mengusut motif baku tembak yang terjadi antara Brimob dan anggota Batalyon 756/Wamena di Pirime, Kabupaten Lanny jaya yang terjadi Senin (14/10).


Dalam peninjauan langsungnya ke lokasi penembakan hari ini, Kapolda Papua, Yotje Mende membawa sejumlah petinggi di jajaran Polda Papua, diantaranya Kabid Propam, Irwasda, Dirintelkam dan juga Kabid Humas. Pihaknya juga meminta maaf kepada komandan Pos 756/ Wamena, Ali Oka yang terkena luka tembak pada paha bagian kirinya.


Pasca baku tembak tersebut, polisi juga mengembalikan ke dalam barak satu kompi Brimob Kelapa Dua yang saat ini berada di Pirime. Pengembalian Brimob ke dalam barak juga diikuti dengan penarikan senjatanya dan tetap diawasi oleh para seniornya yang lebih tinggi. Pasca kejadian ini telah ada lebih dari tiga orang personilnya yang diperiksa. 


“Sopirnya sudah kita periksa. Kemudian anggota yang melakukan negosiasi untuk keamanan juga telah kita periksa, kemudian Ipda Nur Amin juga sudah kita periksa. Satu kompi di sana kita tarik juga semua,” jelasnya.   


Sehari sebelumnya baku tembak antara TNI dan Brimob terjadi di Pirime. Pemicunya adalah salah paham disaat Brimob dari Kelapa Dua sedang melakukan razia untuk menekan peredaran amunisi dan senjata api. 


Tak terima dirazia, oknum TNI ini melaporkan kejadian tersebut di Pos TNI. Baku tembak pun terjadi antara keduanya dan menyebabkan Komandan Pos TNI Ali Okta terkena tembakan di paha sebelah kiri. 


Editor: Antonius Eko 

  • tni
  • polri
  • bentrok
  • papua

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!