BERITA

8 Ribu Hektar Lahan di Bondowoso Kritis

"Dari 8000 hektar tersebut, 2.500 hektar diantaranya berada pada tahap kritis aktual dimana lahan tersebut tak bisa diolah dan dimanfaatkan lagi."

Friska Kalia

8 Ribu Hektar Lahan di Bondowoso Kritis
Pohon Sengon atau Albasia dianggap cocok untuk konservasi lahan kritis. (Foto: birohumas.jatengprov.go.id)

KBR, Bondowoso – Sekitar 8.000 hektare lebih lahan di Bondowoso masih dalam kondisi kritis.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso Muhammad Erfan mengatakan dari delapan ribu hektar tersebut, 2.500 hektar diantaranya berada pada tahap kritis aktual dimana lahan tersebut tak bisa diolah dan dimanfaatkan lagi.


"Akhir 2014 ada sekitar 8.900 hektar lahan kritis. Kita berharap dengan penghijauan yang sudah dilakukan luasan kritis bisa berkurang. Kita sedang evaluasi data terbarunya. Dari angka itu sekitar 2.500 hektare masuk katagori kritis aktual dimana lapisan olahnya sudah habis," kata Muhammad Erfan kepada KBR, Selasa (29/9).


Untuk mengurangi luas lahan kritis, Dihas Kehutanan Bondowoso melaksanakan sejumlah kegiatan seperti penghijauan dengan membagikan 4.000 bibit pohon gratis.


Disamping itu, Dishutbun juga terus memberikan pendampingan kepada petani sengon yang saat ini sedang menjamur di Bondowoso.


"Sekarang masyarakat sedang senang menanam pohon sengon. Itu kami manfaatkan juga untuk konservasi lahan kritis," ujarnya.


Data di Dinas Kehutanan dan Perkebunan menyebutkan ribuan lahan kritis tersebut tersebar di sejumlah kecamatan seperti Wringin, Cermee, Prajekan.


Dishutbun menargetkan bisa mengurangi 1.000 hektare lahan kritis setiap tahun.


Editor: Agus Luqman

 

  • kemarau
  • lahan kritis
  • penghijauan
  • Bondowoso
  • jawa timur

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!