KBR, Cirebon - Ratusan kader Partai Golkar Cirebon mendeklarasikan penolakan terhadap pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat. Para kader Golkar Cirebon ini lebih memilih Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien untuk maju menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar.
Ini karena kata koordinator deklarasi Juhaeni, para kader menganggap sosok Dedi Mulyadi tak dikenal oleh Masyarakat Cirebon. Selain itu Dedi disebut kerap melakukan program yang kontroversial.
"Dedi Mulyadi tidak populer baik di Cirebon maupun di Wilayah III (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka) dan selalu kontroversial," kata Juhaeni di Cirebon, Minggu (6/8).
Dia menginginkan, figur dari daerah Pantai Utara (Pantura) itulah yang bisa menjabat sebagai Gubernur ataupun Wakil Gubernur. Karena itu Juhaeni berharap Ridwan Kamil menggandeng Daniel Mutaqien untuk maju sebagai gubernur dan calon wakil gubernur.
"Karena kami sangat cocok dengan beliau, disamping masih muda prestasinya juga bagus," tuturnya.
Baca juga:
- Pilgub Jabar, Golkar: Selain Dedi Mulyadi, Kami Dorong Nama Lain
- Kebijakan Dedi Mulyadi soal Toleransi
Hingga kini kata dia, belum ada perwakilan tokoh dari Pantura yang memimpin Jawa Barat. "Selama pemilihan Gubernur, Pantura ini tidak pernah terwakili untuk duduk sebagai Gubernur maupun Wakil Gubernur Jawa Barat."
Beberapa hari sebelumnya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi telah mengantongi rekomendasi dari Golkar Pusat. Juhaeni menyatakan apabila sikap kader Golkar Cirebon ini nantinya tidak dikabulkan maka dia akan menyerahkan penuh keputusan ke pengurus Partai.
"Artinya kalaupun aspirasi ini sudah disampaikan dan tidak diindahkan, kami apa boleh buat. Karena keputusannya merupakan hak dari partai Golkar sendiri," katanya.
Editor: Nurika Manan