NUSANTARA

DBD Marak di Banyuwangi, 4 Warga Meninggal

""Terutama kasusnya ini banyak terjadi di perkotaan""

Hermawan Arifianto

DBD
Ilustrasi: Kampanye cegah DBD, sampel nyamuk aedes aegypti yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia s di Denpasar, Bali, Selasa (06/06/23). (Antara/Nyoman)

KBR, Banyuwangi – Dinas Kesehatan Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerahnya sejak  Januari hingga Juli 2023 ini mencapai 220 warga yang terjangkit. Dari jumlah tersebut empat di antaranya meninggal dunia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, sebaran masyarakat yang terjangkit demam berdarah merata di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Namun yang paling tinggi berada di wilayah Kota Banyuwangi. 

"Faktor cuaca mempengaruhi, tapi sebenarnya terutama kasusnya ini banyak terjadi di perkotaan, jadi Banyuwangi itu tertinggi ini menunjukan bahwa memang ada yang perlu dihadapi serius prilaku masyarakat untuk melakuka 3M, jadi menguras, menutup, dan membersihkan tempat penampungan air," ujar Amir Hidayat hari ini Selasa (25/7/2023) dikonfirmasi melalui telpon.

Untuk itu, Amir meminta masyarakat harus lebih waspada terhadap penularan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Sebab kata Amir, berkaca pada 2022 lalu, angka kasus DBD di Banyuwangi terbilang ekstrem. Angkanya mencapai 560 kasus dengan 12 kasus kematian.

Menurut Amir, angka kasus DBD tahun 2023 hingga akhir tahun kemungkinan bisa bertambah, jika masyarakat abai terhadap penyakit DBD tersebut.

Berita terkait:

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menambahkan, siklus cuaca yang tidak menentu saat ini, memperbesar peluang perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Seperti saat ini waktu musim kemarau ternyata masih ada hujan, kondisi ini yang membuat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sangat pesat.

Amir meminta masyarakat perlu meningkatkan pola hidup sehat dan upaya pencegahannya. Kemudian meningkatkan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Seperti pencegahan dengan cara 3M yakni menguras, mengubur dan membuang barang bekas yang dimungkinkan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Amir berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan fogging sebagai langkah untuk memberantas DBD.

Editor: Rony Sitanggang

  • DBD
  • demam berdarah dengue
  • Dinkes Banyuwangi
  • Aedes aegypti

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!