BERITA

Jaga Perbatasan Kalbar, Empat Pesawat Tanpa Awak Segera Beroperasi

"4 pesawat tanpa awak itu diharapkan bisa memaksimalkan penjagaan wilayah perbatasan Kalimantan Barat dari beberbagai potensi ancaman yang datang dari negara tetangga."

Jayanti Mandasari

Jaga Perbatasan Kalbar, Empat Pesawat Tanpa Awak Segera Beroperasi
Ilustrasi. Seorang perwira TNI melihat Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung ketika uji coba kemampuan terbang di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2013) Foto: Antara

KBR, Pontianak - Empat pesawat tanpa awak Agustus mendatang akan tiba di lapangan udara TNI angkatan udara (LANUD) Supadio, Pontianak. Komandan LANUD Supadio, Pontianak, Kolonel Palito Sitorus mengatakan, keempat pesawat tanpa awak buatan perusahaan penerbangan asal Filipina itu akan tiba seiring dengan rampungnya masa pelatihan tahap pertama bagi 6 penerbang dan 6 teknisi di lapangan terbang Rumpin, Bogor. ke 12 orang itu akan bertugas mengontrol penerbangan pesawat dari kabin kontrol khusus.

Kolonel  Palito Sitorus menjelaskan meskipun belum ada tanggal pasti kedatangan keempat pesawat tanpa awak itu, pihaknya memastikan masa pelatihan tahap pertama bagi ke 12 personil rampung pada pertengahan Juli ini. Selain terdiri atas personil yang berasal dari Kalimantan Barat, penerbang maupun teknisi pesawat tanpa awak juga berasal dari LANUD daerah lainnya. Seperti, Ujungpandang, Malang serta Jakarta.

“Kalau dihitung-hitung dari kemarin ya hampir setahunan (pelatihan), karena ini kan alusista baru ya jadi tidak segampang itu untuk melatih mereka dan sistemnya kan juga baru pertama kali. Kemungkinan dalam waktu dekat ini akan diresmikan, saya belum bisa memastikan dan mungkin dalam satu bulan kedepan ini rencananya,” ujar Kolonel Palito Sitorus kepada KBR di Pontianak, Kamis (2/7/2015).

Pesawat tanpa awak memiliki kecepatan maksimal mencapai 250 km/jam dan kemampuan memotret dari ketinggian maksimal 15 ribu kaki. Keempat pesawat tanpa awak ini memiliki kelebihan lainnya yaitu dilengkapi dengan perangkat anti jamming. Sehingga, jika terjadi gangguan teknis gelombang udara maupun kondisi emergency lainnya, maka pesawat secara otomatis kembali ke lapangan parkir TNI Angkatan Udara, Supadio, Pontianak.

Palito Sitorus berharap keberadaan 4 pesawat tanpa awak itu nantinya akan semakin memaksimalkan penjagaan wilayah perbatasan Kalimantan Barat dari beberbagai potensi ancaman yang datang dari negara tetangga. Penambahan unit pesawat tanpa awak akan dilanjutkan secara bertahap hingga mencapai target total sebanyak 16 unit.

Editor: Malika

  • Pesawat tanpa awak
  • Drone
  • Pemantau otomatis
  • Penjagaan wilayah perbatasan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!