BERITA

Jelang Puasa, Masyarakat Bali Diminta Waspadai Uang Palsu

"Pasalnya tahun ini hingga Mei 2015, Bank Indonesia telah menerima uang palsu lebih dari 2.700 lembar."

Yulius Martony

Jelang Puasa, Masyarakat Bali Diminta Waspadai Uang Palsu
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati. (Foto: Yulius Martoni/KBR)

KBR, Bali - Jelang puasa masyarakat Bali diminta mewaspadai peredaran uang palsu. Pasalnya tahun ini hingga Mei 2015, Bank Indonesia telah menerima uang palsu lebih dari 2.700 lembar.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati mengatakan, guna menekan peredaran uang palsu, BI melakukan sosialisasi mulai dari pelajar, pegawai bank hingga pedagang pasar.


Kata dia, uang palsu banyak ditemukan pecahan 100.000, 50.000 dan 20.000 rupiah.


"Sosialisasi kita akan terus lakukan, angkanya di Bali sudah mulai turun. Intinya masyarakat harus waspada kalau nanti menjelang lebaran ada transaksi yang besar jangan dilakukan secara tunai datang saja transaksi di dalam bank," kata Demi di Bali, Senin (8/6/2015).


Ia meminta masyarakat mengetahui uang palsu dengan cara di lihat, di raba dan di terawang.


Tahun 2014 peredaran uang palsu  di Bali mencapai 4.700 lembar meningkat 20 persen dari tahun 2013 sebanyak 3.900 lembar.




Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • uang palsu
  • Bank Indonesia
  • Dewi Setyowati
  • Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!